Terkait Guru Dipecat, Ketua Bawaslu Tak Bisa Berbuat Banyak

Bintoro Agung Sugiharto | CNN Indonesia
Senin, 02 Jul 2018 16:37 WIB
Badan Pengawas Pemilu menyebut pemecatan guru di Bekasi yang dipicu oleh perbedaan pilihan di Pilgub Jabar, merupakan persoalan pemda setempat.
Ketua Bawaslu RI Abhan mengaku tak bisa berbuat banyak soal pemecatan guru di Bekasi yang dipicu oleh perbedaan pilihan di Pilgub Jabar. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemecatan seorang guru di Bekasi karena memilih Ridwan Kamil di pemilihan gubernur Jawa Barat masih menyisakan polemik. Namun Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan menyatakan tak bisa berbuat banyak soal pemecatan itu.

"Kalau memang di wilayah kami, akan kami tindak lanjut. Tapi, kalau soal kepegawaian mereka dipecat itu, kan, ranah Pemda setempat," ujar Abhan yang ditemui usai menghadiri rapat di Komisi II DPR RI, Senin (2/7).

Kendati demikian, Abhan mengimbau semua pihak tetap menjaga netralitas usai pemilu. Ia pun berharap tak ada pihak yang mempolitisasi aparatur sipil negara untuk kepentingan politik semata.

"Imbauan kami ke peserta pemilu untuk menjaga netralitas, kepada ASN juga menjaga netralitas," jelas Abhan.

Rabiatul Adawiyah, guru di SD Islam Terpadu Darul Maza Bekasi, diberhentikan oleh pimpinannya karena berbeda pilihan dalam Pilgub Jawa Barat. Saat itu Rabiatul memilih pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul.

Pemecatan dilakukan melalui pesan di grup WhatsApp. Potongan percakapan pihak sekolah pun viral di media sosial karena guru tersebut sempat mengunggah ke Facebook.

Ridwan Kamil yang mengetahui insiden itu lantas menemui Rabiatul. Ia berterima kasih pada sang guru dan berjanji bakal mencarikan pekerjaan baru untuknya.

Di sisi lain, pihak Gerindra menilai pemecatan Rabiatul merupakan buah dari ketidakdewasaan masyarakat dalam memahami demokrasi.

Gerindra adalah partai yang mengusung Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar.
 
Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani menyebut tindakan yang berlebihan itu muncul karena masyarakat cenderung tabu melihat perbedaan pandangan.

"Jadi itu adalah efek dari sebuah ketidaksiapan dari masyarakat kita dalam perbedaan, dan itu terjadi di mana-mana, biasa," kata Muzani di sela acara halalbihalal bersama Pengurus Ranting dan Sayap Partai Gerindra DKI Jakarta, di rumah dinasnya, Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Minggu (1/7). (wis/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER