Jakarta, CNN Indonesia -- Gunung Agung yang terletak Kabupaten Karangasem, Bali kembali meletus pada Senin (2/7) malam. Erupsi kali ini berjenis strombolian.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kasbani mengatakan erupsi tipe strombolian terjadi lantaran magma yang terdapat di kawah gunung bersifat encer.
"Karena magma encer, tekanan gas juga enggak terlalu besar," kata Kasbani saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Senin (2/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasbani menjelaskan erupsi strombolian ini tidak memiliki jarak jangkauan yang jauh, dan hanya berada di sekitar kawah saja.
Di sisi lain, terkait dengan info terbakarnya hutan di sekitar kawah Gunung Agung, Kasbani menyebut hal itu merupakan efek dari erupsi. Kendati demikian, Kasbani menegaskan kondisinya masih kondusif.
"Ya itu efek dari itu (erupsi), jaraknya tidak akan jauh dari kawah," ujar Kasbani.
"Itu masih dalam radius 4km, alat kita jarak 1,5 km dari kawah masih berfungsi," katanya.
Dari data Pos Pengamatan Gunungapi Agung terdengar suara dentuman dalam letusan itu. Lontaran lava pijar pun terlihat keluar dari kawah dengan jarak mencapai 2.000 meter.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dan durasi 7 menit 21 detik.
(ayp/asa)