Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Search and Rescue (SAR) Denpasar menyiagakan 22 petugas di beberapa titik di Kabupaten Karangasem, Bali untuk mengantisipasi aktivitas vulkanik
Gunung Agung. Mereka disiagakan agar mempercepat proses evakuasi warga jika dibutuhkan.
"Kami tetap siaga, berkoordinasi dengan instansi terkait dan menunggu jika ada evakuasi," kata Kepala SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana usai memberikan pengarahan petugas di Pos Banjar (dusun) Pesangkan, Karangasem, Selasa (2/7) dikutip Antara.
Petugas tersebut bersiaga di Pos Aju Selat di Banjar Pesangkan dan di Polsek Kubu, Karangasem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, para petugas SAR Denpasar, Buleleng dan kabupaten terdekat lainnya juga bersiaga untuk membantu evakuasi jika diperlukan.
Sebelumnya, Senin (2/7) malam petugas SAR Denpasar mengerahkan personel dari Pos SAR Karangasem menggunakan satu unit truk personel.
Personel di Pos SAR Buleleng juga bergerak ke arah Kubu untuk membantu evakuasi warga dan tim penyelamat di Kantor SAR di Jimbaran, Kabupaten Badung juga siap dikerahkan.
Ardana mengimbau kepada masyarakat untuk sigap namun tidak panik jika situasi memburuk, agar proses evakuasi bisa berjalan lancar dan tidak terjadi kekacauan.
"Tetap berhati-hati saat evakuasi mandiri dan mengikuti arahan dari para petugas yang mengatur," tambahnya.
Sejak Senin (2/7) pagi hingga sore hari, Gunung Agung mengalami beberapa kali erupsi kecil dengan ketinggian material vulkanik sekitar 1.000 meter hingga 2.000 meter.
Malam harinya, gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu kemudian mengalami erupsi disertai suara ledakan keras dan lontaran lava pijar atau erupsi strombolian sekitar pukul 21.04 WITA.
PVMBG melaporkan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 2 kilometer dan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat.
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi kurang lebih 7 menit 21 detik. Lontaran lava pijar itu kemudian membakar sebagian wilayah hutan yang berada di lereng hutan di puncak Gunung Agung.
(osc/sur)