Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pembina Partai Hanura
Wiranto tak mempersoalkan keputusan Wakil Ketua Dewan Pembina Hanura
Moeldoko yang berencana keluar dari Partai Hanura.
"Ini biasa aja, enggak ada masalah," kata Wiranto saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (3/7).
Diketahui saat ini Moeldoko menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) sejak awal tahun ini menggantikan Teten Masduki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Panglima ABRI itu mengatakan bahwa dirinya tak bisa memaksakan kehendak Moeldoko untuk mengundurkan diri dari Hanura.
Sebab, Moeldoko memiliki hak politik yang dijamin oleh undang-undang untuk memutuskan secara leluasa pilihan politiknya. Termasuk ketika memutuskan untuk memilih mundur maupun berpindah partai politik lain selain Hanura.
"Hak politik ya itu, enggak usah bisik-bisik ke saya juga bisa, Orang mundur dari berbagai partai politik itu bisa bisa aja,
wong sekarang pindah ke parpol lain aja enggak ada masalah," ungkapnya
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) itu, alasan Moeldoko mundur dari Hanura karena ingin fokus pengabdian bagi masyarakat melalui posisinya sebagai Kepala KSP.
Ia hanya mengatakan bahwa persoalan itu tak perlu dibesar-besarkan karena fenomena para politisi keluar dan masuk partai politik tertentu merupakan dinamika politik yang lumrah terjadi di Indonesia
"Aksi-aksi politik itu dinamika [politik] enggak ada masalah, semua kan itu bentuk pengabdian untuk masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, Moeldoko menyatakan akan mundur dari posisi Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, karena alasan ingin konsentrasi dalam tugas sebagai Kepala Staf Presiden. Dia merasa tak memiliki banyak pengaruh dalam posisinya di partai. Sementara itu, sebagai KSP, ia merasa tugasnya lama-lama semakin bertambah.
(dal/gil)