Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Majelis Syuro PKS
Hidayat Nur Wahid meminta Gubernur Nusa Tenggara Barat
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mengklarifikasi terkait dukungannya kepada Presiden
Joko Widodo.
"Sebaiknya perlu ada klarifikasi daripada TGB. Apakah memang dimaksud beliau adalah mendukung pak Jokowi atau hanya mewacanakan," kata Hidayat di Komplek Parlemen, Jumat (6/7).
Hidayat menilai wajar ketika TGB masih sebatas mewacanakan. Namun, mewacanakan menurutnya belum tentu mendukung Jokowi sebagai calon presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya tapi kan beliau belum mendukung. Itu bagian dari TGB untuk berikan klarifikasi agar tidak menghadirkan fitnah dan salah paham," ungkap dia.
 TGB Zainul Majdi (kanan) bersama dengan Presiden RI Joko Widodo (kiri) di kawasan Lombok Timur, NTB, 23 November 2017. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi) |
Belum lagi nama TGB sempat digadang-gadang menjadi calon presiden dari PA 212. Baru-baru ini juga ada pihak yang sebagai relawan yang menyatakan TGB tidak mendukung Jokowi.
"Kalau sekarang beliau dikesankan mendukung pak Jokowi sebaiknya beliau klarifikasi dengan segala konsekuensinya kalau mendukung ataupun tidak," ujar Hidayat.
Lebih lanjut, Hidayat mengatakan jika pemenang pemilihan gubernur NTB 27 Juni lalu calon yang didukung PKS dan Demokrat. Hidayat mengaku belum tahu apakah keputusan TGB yang tidak lagi akan menjabat sebagai gubernur pada September mendatang akan mempengaruhi politik di NTB.
"Kata kuncinya kita menghormati pilihan apapun oleh siapapun," terang dia.
Sebelumnya, TGB menyatakan mendukung Jokowi memimpin Indonesia untuk dua periode. Dia mengatakan keputusan mendukung Jokowi telah melalui pertimbangan yang berkaitan dengan kemaslahatan bangsa, umat dan akal sehat.
"Dari tiga hal itu, menurut saya sangat pantas dan fair kita beri kesempatan Presiden Jokowi untuk terus melanjutkan dua periode dan menyelesaikan apa yang selama empat tahun ini sudah dimulai," kata TGB saat berkunjung ke kantor redaksi
CNNIndonesia, Jakarta, Rabu (4/7).
Gerindra Yakin Tak Pengaruhi Elektabilitas Prabowo di NTB
Sementara itu, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria meyakini dukungan TGB pada Jokowi tak akan memengaruhi elektabilitas Prabowo Subianto di NTB.
Menurutnya, dukungan TGB, yang sebentar lagi mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur NTB kepada Jokowi tidak serta merta mewakili suara masyarakat di provinsi tersebut. Riza meyakini provinsi yang beribukota di Mataram tersebut tetap menjadi lumbung suara bagi Prabowo jika resmi bertarung dengan Jokowi.
 Ahmad Riza Patria. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Masyarakat NTB, klaim dia, juga menginkan presiden baru pada Pilpres 2019.
"Di NTB kami memang menang ya sekalipun sekarang mantan Gubernur NTB memberikan dukungan pada Jokowi," ujar Riza di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/7).
Riza mengatakan keinginan masyarakat NTB disebabkan oleh kondisi bangsa saat ini yang diklaim semakin menyulitkan masyarakat. Tak hanya itu, ketokohan Prabowo menjadi hal kedua yang menjadi sumber dukungan masyarakat NTB.
"Jadi dengan figur Pak Prabowo sendiri, kami yakin sekalipun ada beberapa tokoh daerah yang tidak mendukung, tapi dukungan rakyat tetap pada Pak Prabowo," ujarnya.
Pada Pilpres 2014, di NTB pasangan capres Prabowo-Hatta Rajasa menang telak atas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Kala itu, Prabowo-Hatta memperoleh 72,45 persen suara dan Jokowi-JK sebesar 27,54 persen.
Di sisi lain, Riza berkata Gerindra menghormati sikap politik TGB mendukung Jokowi. Pihaknya menilai penghormatan tersebut bagian dari upaya membangun demorkasi lebih baik ke depan. Ia berharap dengan saling menghargai pilihan politik orang lain, Pilpres 2019 bisa berjalan dengan damai.
"Paling penting kita semua mari menyuarakan aspirasi rakyat seluruhnya. Bukan kepentingan sesaat, apalagi kepentingan kekuasaan dan jabatan," ujar Riza.
(dal/kid)