Jakarta, CNN Indonesia -- Peserta unjuk rasa
Aksi 67 yang terdiri dari Presidium Alumni 212 menggelar salat ashar berjamaah di ruas Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Ibadah itu dilakukan sebelum menuju Kementerian Dalam Negeri untuk menyuarakan tuntutan agar Tjahjo Kumolo dicopot dari jabatannya.
Orator dari mobil komando meminta kepada peserta aksi untuk segera mengambil wudhu menggunakan air mineral yang dibawanya. Sebagian dari mereka diminta untuk bertayamum (bersuci menggunakan debu).
 Peserta unjuk rasa Aksi 67 bersuci sebelum menunaikan salat Ashar di Jalan Medan Merdeka Timur. (CNN Indonesia/Setyo Aji Harjanto) |
"Kita salat ashar dulu sebelum ke Kemendagri, takutnya kalau menunggu aksi selesai nanti tidak keburu," ujar orator dari atas mobil komando, di Jalan Medan Merdeka Timur, Jumat (6/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan massa peserta unjuk rasa Aksi 67 berdemonstrasi di Kemendagri adalah memprotes penunjukan Komjen Pol Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat.
Pantauan
CNNIndonesia.com, massa aksi mulai bergerak dari Bareskrim sejak pukul 15.15 WIB. Sambil berjalan orator di atas Mobil Komando berteriak dan meminta agar Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo dipecat.
"Pecat Mendagri dan yang nunjuknya setuju?," Pekik orator sambil berjalan menuju Kemendagri diiringi takbir peserta aksi.
"Setuju, Allahuakbar, Allahuakbar," pekik peserta aksi.
Pada pukul 15.29 massa sempat berhenti sebentar untuk mendengarkan adzan di depan Gedung Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur.
"Ayo kita dengarkan Azan Asar dari Masjid Istiqlal, bisa sambil duduk, logistik bagikan air minum kepada peserta," ujar orator di atas mobil komando.
Orator juga menyebut sejumlah delegasi massa Aksi 67, seperti Ketua Front Pembela Islam Ustaz Sobri Lubis, sudah menuju ke Kemendagri.
Arus lalu lintas di ruas jalan itu pun terpantau padat sejumlah kendaraan bermotor mulai diperbolehkan untuk melintas di Jalan Medan Merdeka Timur.
Terpantau juga jalan Medan Merdeka Timur sudah ditutup oleh pihak kepolisian. Kendaraan bermotor sudah tidak diperkenankan melintas di sana.
Massa Aksi 67 sempat menggelar unjuk rasa di depan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, di dekat Stasiun Gambir, Jakarta.
Mereka menuntut penanganan beragam kasus mangkrak di kepolisian, seperti kasus dugaan ujaran kebencian dilakukan kader Partai NasDem Viktor Laikosdat, Ade Armando, dan penghentian (SP3) kasus dugaan penistaan agama dilakukan Sukmawati Soekarnoputri.
(ayp/gil)