JK Akui Pelemahan Rupiah Berdampak pada Asian Games 2018

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jul 2018 17:39 WIB
Untuk menekan beban biaya, Wapres Jusuf Kalla (JK) mengatakan pemerintah terpaksa menggandeng BUMN dan pihak swasta untuk dapat sponsor Asian Games 2018.
JK sebut pemerintah terbebani mengurus Asian Games 2018 akibat rupiah melemah. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turut berdampak pada pembiayaan Asian Games 2018. Salah satunya pada biaya pelatihan para atlet di luar negeri. Tercatat pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp14.402 per dolar AS.

"Setengah atlet kita yang akan bertanding sekarang masih latihan di luar negeri. Dengan dolar yang semakin kuat, maka atlet yang latihan di luar negeri itu ditambah lagi uang jalannya," ujar JK dalam acara penandatanganan kerja sama pelaksana Asian Games dan pihak sponsor di kantor wakil presiden, Jakarta, Jumat (6/7).


JK mengatakan tingginya biaya tersebut membuat pembiayaan Asian Games tak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Menurutnya, perlu kerja sama dengan BUMN maupun pihak swasta untuk mendapatkan sponsor gelaran Asian Games. Cara ini, kata JK, telah diterapkan sejak olimpiade Los Angeles pada tahun '70-an.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau digabung dengan sponsor akan memperkecil beban pemerintah, karena tidak mungkin penyelenggaraan ini semuanya pemerintah," katanya.


Dukungan sebagai sponsor diyakini JK tak akan membuat perusahaan rugi. Menurutnya, siapa pun pihak yang menjadi sponsor Asian Games justru akan meraup keuntungan dan semakin dikenal masyarakat.

"Sponsor itu kan jadi terkenal dan dilihat miliaran orang. Perhitungannya akan ada empat miliar orang di Asian Games ini, sehingga yang disumbangkan (sponsor) itu bukan hanya dipakai penyelenggara tapi juga penonton seluruh dunia," ucap JK.


Selain bantuan dari sponsor, JK mengklaim pihak penyelenggara telah mampu menekan biaya hingga Rp2,5 triliun dari biaya semula Rp8 triliun. "Biaya awal Rp8 triliun kita tekan jadi Rp5 triliun, kemudian ditambah sponsor menjadi Rp6 triliun lebih. Berarti kita tekan biaya itu, berjalan baik tapi efisien," terangnya.

Sementara itu Ketua Penyelenggara Asian Games (INASGOC) Erick Tohir mengatakan penekanan biaya Asian Games tak lepas dari pengurangan di sejumlah anggaran.

"Ada katering dikurangi, biaya promosi dikurangi, pengadaan peralatan dikurangi, ongkos-ongkos lain, karena harus sesuai budget. Apalagi sekarang dolar tinggi, mau tidak mau kita harus antisipasi kalau ada kontrak (yang gunakan) dolar," ucapnya.


Saat ini pihaknya telah mendapatkan 43 mitra sponsor dalam bentuk tunai dan non tunai atau Value in Kind (VIK). Jumlah tersebut termasuk 22 sponsor dari BUMN.

Untuk sponsor dalam bentuk VIK ini, kata Erick, nilainya mencapai Rp869 miliar dengan penyediaan jaringan wifi, tiket bus Transjakarta, hingga asuransi. Sedangkan untuk sponsor dalam bentuk tunai jumlahnya saat ini mencapai Rp780 miliar.

"Alhamdulillah, kalau kita lihat target awal itu Rp300 miliar, ini bisa 160 persen lebih, di atas itu kan," katanya.

Asian Games 2018 akan digelar di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang. Rencananya ada 40 cabang olahraga dengan 462 nomor pertandingan.

(dal/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER