Jakarta, CNN Indonesia -- Chairman CT Corp
Chairul Tanjung mendorong umat Islam untuk memperkuat posisi di panggung perekonomian Indonesia. Menurut dia saat ini umat Islam belum kuat di bidang perekonomian.
Padahal kata Chairul, umat Islam merupakan mayoritas di Indonesia. Hampir 90 persen dari seluruh penduduk Indonesia adalah muslim.
"Pertama kenapa kita menjadi minoritas adalah karena kita kalah bersaing. Kita kalah bersaing kenapa karena sumber daya manusia kita kalah bersaing, sehingga mereka menang kita kalah dibanding saudara kita yang lain," ujar Chairul saat menyampaikan tausiyah di Madjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Chairul terdapat tiga cara untuk memperkuat posisi umat Islam dalam perekonomian Indonesia. Pertama adalah dengan memperbaiki kualitas sumber daya umat Islam.
Caranya adalah dengan menjadikan masjid sebagai tempat-tempat menciptakan keunggulan. Ia mencontohkan caranya adalah dengan mencoba memulai usaha berbasis masjid.
"Saya ingin ajak semua pihak untuk menjadikan masjid sebagai pusat keunggulan agar umat kita bisa menang dalam kompetisi," ujar dia.
Kedua, adalah dengan menciptakan ekosistem ekonomi di antara umat Islam. Dengan menciptakan ekosistem ekonomi antarumat Islam menurut dia posisi mereka di perekonomian Indonesia akan semakin kuat.
Salah satunya adalah dengan menciptakan ekosistem ekonomi dimulai dari masjid dengan membangun pasar-pasar atau pusat ekonomi masyarakat dari masjid seperti halnya di zaman Rasulullah Muhammad S.A.W.
"Ini contoh yang baik kalau bisa manfaatkan ekosistem ini. Bayangkan kalau umat hanya transaksi dengan umat maka hampir 90 persen ekonomi Indonesia akan dikontrol oleh umat," terangnya.
CT juga melakukan langkah konkret dengan menjalin kerja sama antara Transmart dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Hari ini ditandatangani satu kerja sama dengan Trans retail kami miliki, program namanya Antum. Singkatan dari Aliansi Transmart untuk Umat. Apa yang ingin kita lakukan kita ingin tiap masjid punya minimarket sesuai namanya masjid-masjid," terang dia.
Untuk mendukung kedua langkah memperkuat umat Islam itu di bidang ekonomi, kata CT, langkah ketiga adalah melalui dukungan pemerintah dengan memberikan regulasi yang menunjang perekonomian umat.
"Tentu kita berharap kalau ada keberpihakan dari pemerintah. Yang kita minta dari pemerintah bukan tindakan diskriminatif karena undang-undang kita tidak kenal itu, tapi kita tahu ekonomi non-umat sudah besar sementara umat masih kecil. Tentu yang kecil tidak bisa menang tanpa dibantu dan ditunjang," paparnya.
"Oleh karena itu, pemerintah dapat berikan dukungan dalam bentuk
policy. Ulama kita berharap untuk berikan spirit ke umatnya agar umatnya mau bekerja lebih keras," lanjut dia.
(ayp/gil)