Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Resimen 1 Satuan Tugas Khusus Papua Pelopor Brimob, Bharada Rafindo Refli Sagala dipindahkan ke Rumah Sakit Polri Soekamto Kramatjati, Jakarta Timur untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru, setelah dia tertembak saat menyergap
kelompok bersenjata di Kenyam, Kabupaten Nduga,
Papua.
Mengutip
Antara, Sabtu (7/7), Rafindo diterbangkan ke Jakarta pada Jumat (6/7) kemarin. Menurut Kapolres Mimika Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto, Rafindo sempat dirawat di RSUD Mimika, Timika.
"Anggota Brimob tersebut kita rujuk ke Jakarta yaitu di RS Polri Kramatjati Jakarta karena fasilitas yang ada di RSUD Mimika belum memadai untuk melakukan tindakan medis terhadap kondisi yang bersangkutan. Pihak RSUD Mimika sudah menyampaikan hal ini sehingga yang bersangkutan harus segera kita rujuk ke Jakarta," kata Agung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rafindo tertembak di bagian paha kanannya saat menyergap kelompok bersenjata di sekitar Kali Kenyam, Nduga pada Rabu (4/7) lalu. Dia sempat dibawa ke Puskesmas Nduga, lantas dievakuasi ke Timika pada Kamis (5/7), menggunakan helikopter Bell 412 P-3002 milik Polri.
Begitu tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika, korban langsung dibawa ke unit Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Mimika. Humas RSUD Mimika, Lucky Mahakena mengatakan korban mengalami luka di area paha kanannya.
"Ada benda asing bersarang di lutut atau setidaknya di area paha kanan," kata Lucky.
Dari foto rontgen yang dilakukan RSUD Mimika, diketahui terdapat poyektil peluru bersarang pada paha kanan korban.
Situasi keamanan di Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, Papua kembali bergejolak akhir-akhir ini. KKSB diduga pimpinan Egianus Nirigi beberapa kali menembaki pesawat terbang yang hendak mendarat di Bandara Kenyam.
Kelompok bersenjata itu juga membunuh tiga warga sipil, dua di antaranya merupakan pasangan suami-isteri, serta merusak sejumlah fasilitas pemerintah.
Kondisi itu memicu pengungsian besar-besaran warga Kenyam ke Agats, Asmat, dan Timika. Dinas Sosial Pemkab Asmat, mencatat kini terdapat 116 pengungsi Kenyam ditampung sementara di rumah sewa Dinas Sosial Asmat, Gereja Kristen Injili Agats dan Rumah Adat Tongkonan Ikatan Keluarga Toraja Asmat.
"Pengungsi warga non Papua dengan jumlah sebanyak 66 orang untuk sementara menempati Rumah Tongkonan Agats. Sedangkan 50 warga asli Papua ditempatkan di rumah sewa di Jalan Amborep Agats," kata Kepala Dinas Sosial Asmat Amir Makhmud.
Menurut dia, Kabupaten Asmat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Nduga memang menjadi pilihan utama warga saat mengungsi dari Kenyam, setelah situasi keamanan di daerah itu mencekam pascateror penembakan oleh KKSB.
Para pengungsi harus menempuh perjalanan belasan jam dari Batas Batu ke Agats, Ibu Kota Kabupaten Asmat, dengan menumpang perahu motor menyusuri sungai-sungai lebar di wilayah itu.
Aksi pengungsian besar-besaran warga Kenyam tidak saja dilakukan oleh warga non Papua yang bekerja sebagai pedagang, buruh bangunan, peternak maupun aparatur pemerintah di Kabupaten Nduga, tetapi juga dilakukan oleh warga asli Papua asal Yahukimo, Jayawijaya dan sejumlah kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
(ugo)