Eks Ketua KPK Abraham Samad Incar Posisi Cawapres Jokowi

Feri Agus | CNN Indonesia
Selasa, 10 Jul 2018 18:01 WIB
Abraham Samad bertemu Ketum NasDem Surya Paloh. Bekas Ketua KPK itu mengakui membahas kemungkinan cawapres Jokowi menjelang Pilpres 2019.
Abraham Samad bertemu Ketum NasDem Surya Paloh. Bekas Ketua KPK itu mengakui membahas kemungkinan cawapres Jokowi menjelang Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengakui mengincar posisi bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Samad mengakui membicarakan niat tersebut kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh. NasDem merupakan salah satu partai yang mengusung Jokowi maju kembali sebagai calon presiden.

"Ya kita berbicara ke arah sana (menjadi bakal cawapres Jokowi seperti Pilpres 2014), tapi belum terlalu mengerucut," kata Samad di Kantor DPP NasDem, Jakarta, Selasa (10/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kami bicara tentang bagaimana pilpres dan wapres ke depan, apa yang harus dibangun," ujar Samad.

Samad menolak disebut meminta bantuan Paloh agar bisa menjadi pendamping Jokowi pada Pilpres tahun depan. Meskipun, ia tak memasalahkan bila kedatangannya ke Paloh dipersepsikan sebagai upaya dirinya meminta untuk dikomunikasikan ke Jokowi.

"Enggak apa-apa kalau kesan itu, wajar saja. Kalau anda menganggap itu ya enggak ada masalah," ujarnya.

Ketua KPK periode 2011-2015 itu mengaku siap untuk menjadi calon wakil presiden. Meskipun, Samad menyadari dirinya tak memiliki duit dan bukan orang partai. Namun, Samad mengatakan memiliki gagasan besar yang bisa menjadi modal dirinya untuk maju.

"Saya menawarkan gagasan besar. Sebuah visi besar yang bisa dikerjasamakan. Walaupun mungkin pada akhirnya nanti karena saya bukan orang parpol dan saya enggak punya duit," kata dia.

Samad menyerahkan sepenuhnya kepada NasDem, salah satu partai pendukung pemerintah dan pengusung Jokowi, untuk menilai apakah dirinya pantas menjadi capres atai cawapres.

Ia mengaku sempat ditanya oleh Paloh mengenai kedatangannya ke DPP NasDem. Menurut Samad, apa yang dirinya lakukan merupakan bagian dari komunikasi politik.

"Pak Surya bilang, 'Waduh gimana adinda ini mau jadi capres atau cawapres, harus jelas nih?' Jawaban saya, terserah NasDem, memposisikan saya cocok jadi capres atau cawapres," tutur Samad menirukan percakapan dengan Paloh.

Menurut Samad, dirinya akan bertemu kembali dengan Paloh dalam waktu dekat untuk membicarakan lebih lanjut mengenai gagasan yang dia sampaikan. Namun, ia belum mengetahui pasti waktu pertemuan selanjutnya dengan Paloh.

"Pak Surya bilang nanti kita ketemu lagi, untuk memantapkan, untuk mengerucutkan," kata dia.

Akan Bertemu Partai Lain dan JK

Sebelum bertandang ke NasDem, Samad lebih dulu menyambangi Kantor DPP PKS dan bertemu Presiden PKS Sohibul Iman beberapa waktu lalu.

Menurut Samad, tak menutup kemungkinan dirinya akan menyambangi partai politik lain guna menawarkan sebuah gagasan untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Insya Allah, saya belum tahu. Saya lagi pikir-pikir," kata Samad.

Samad juga tak menutup kemungkinan bakal menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla guna membicarakan niatnya maju pada pesta demokrasi lima tahunan kali ini.

Ia mengatakan memiliki rencana untuk bertemu dengan para tokoh bangsa. Namun, pertemuan tergantung waktu dan kesedian para tokoh yang ingin dirinya temui.

"Selalu ada rencana bertemu siapa pun tokoh bangsa ini, lagi-lagi ini masalah waktu dan kesediaan yang bersangkutan," ujarnya.

Saat disinggung lebih memilih mendampingi Prabowo atau Jokowi, Samad menjawab diplomatis. Menurut dia, yang dirinya lakukan saat ini adalah menawarkan gagasan dan visi bangsa untuk ke depan.

"Begini. Susah ini. Intinya begini, seperti tadi saya katakan, saya menyampaikan gagasan, siapa tau di antara kalian bisa punya visi yang sama," kata dia. (osc/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER