Keutuhan Koalisi Disebut Tergantung Cawapres Pilihan Jokowi

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Rabu, 11 Jul 2018 04:36 WIB
Wasekjen Golkar mengatakan cawapres yang akan dipilih Jokowi sebaiknya yang juga dapat diterima seluruh mitra koalisi dalam Pilpres 2019.
Wasekjen Golkar mengatakan cawapres yang akan dipilih Jokowi sebaiknya yang juga dapat diterima seluruh mitra koalisi dalam Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekjen Golkar Muhammad Sarmuji menyatakan calon wakil presiden yang akan dipilih presiden petahana Joko Widodo menentukan keutuhan koalisi di Pilpres 2019. Atas dasar itu, Sarmuji menegaskan cawapres bagi Jokowi harus dapat diterima seluruh mitra koalisi.

"Urusan menentukan cawapres ini adalah urusan yang sangat krusial (karena) akan sangat menentukan koalisi Jokowi," ujar Sarmuji di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/7).


Sarmuji mengaku sampai saat ini Golkar belum menerima informasi soal sosok yang menjadi cawapres Jokowi. Golkar, kata dia, memilih menunggu Jokowi mengumumkan cawapresnya secara langsung kepada mitra koalisi untuk kemudian dibahas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena namanya belum disampaikan pada mitra koalisi, kami belum bisa jawab. Tapi nanti semuanya akan dirundingkan dengan mitra koalisi," ujarnya.

Di sisi lain, terkait dengan peluang Ketum Golkar Airlangga Hartarto menjadi cawapres Jokowi, Sarmuji enggan memprediksi. Namun, ia meyakini Jokowi memilih sosok cawapres yang juga dapat diterima seluruh mittra koalisi.

"Kami jamin cawapresnya Jokowi adalah siapa yang dikehendaki Jokowi dan disepakati oleh seluruh partai koalisi," ujar Sarmuji.

 Keutuhan Koalisi Disebut Tergantung Cawapres Dipilih JokowiGolkar masih mendorong Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres Jokowi dalam Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Peluang Evaluasi Dukungan

Sarmuji mengaku Golkar belum berencana mengevaluasi dukungan untuk Jokowi pada Pilpres 2019. Ia menegaskan sejauh ini Golkar masih konsisten menjalankan keputusan Rapimnas Golkar tahun 2016.

"Sampai sekarang belum ada rencana, atau rancangan, atau bisik-bisik yang kira-kira mengarah pada evaluasi pada pencalonan Jokowi," ujar Sarmuji.

Meski demikian, Sarmuji tidak membantah Golkar sudah membuat rencana alternatif jika Airlangga tidak dipilih Jokowi sebagai cawapres. Salah satu rencana Golkar, kata dia, meminta jabatan strategis di kementerian jika Jokowi terpilih dalam Pilpres 2019.

"Negosiasi politik banyak bukan cawapres saja, tapi ada menteri, ada jabatan-jabatan politik yang lain, banyak sekali. Semuanya bisa dinegosiasikan asal bisa musyawarah," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi disebutkan sudah mengantongi nama cawapres untuk mendampinginya dalam Pilpres 2019. Nama cawapres itu disebut akan disampaikan secara terbuka pada saat awal Agustus mendatang atau saat masa pendaftaran capres-cawapres dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kami tunggu momentum yang tepat, antara tanggal 4 dan 10 (Agustus). Cari cuaca terbaik untuk mengumumkan pasangan pemimpin bangsa tersebut," kata Sekjen PDIP Hasto Kristianto, Senin (9/7).

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER