Ide Gabungkan TransJakarta di Tol Dalam Kota Ditentang

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Jul 2018 00:03 WIB
Sifat jalan tol yang seharusnya bebas hambatan akan berantakan ketika disediakan halte khusus untuk TransJakarta, dan tak menyelesaikan masalah.
Sifat jalan tol yang seharusnya bebas hambatan akan berantakan ketika disediakan halte khusus untuk TransJakarta, dan tak menyelesaikan masalah transportasi umum. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut akan terus melanjutkan pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota, sekaligus menggagas ide supaya jalan itu bisa dilewati bus TransJakarta. Hanya saja ide Sandiaga dianggap tidak masuk akal.

Pengamat Kebijakan Publik sekaligus pendiri lembaga Protes Publik Agus Pambagyo menyebut inisiatif Sandi untuk memasukan angkutan TransJakarta ke ruas tol tersebut akan sulit dilakukan.

"Ya enggak gitu. Orang (penumpang) nanti terus turunnya di mana. Itu juga kan (tolnya) tinggi," kata Agus ditemui di Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat usai menghadiri diskusi Tolak 6 Ruas Jalan Tol Dalam Kota, Jumat (13/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sandi menyebut bisa memasukan layanan bus TransJakarta di ruas-ruas tol tersebut yang ditargetkan rampung pada 2022 mendatang. Namun menurut Agus, selain kesulitan untuk penumpang karena tol yang akan dibuat melayang, dia juga menyinggung sifat jalan tol. Sebab di jalan itu tidak boleh ada tempat pemberhentian hingga akhir, kecuali darurat atau kawasan khusus peristirahatan serta stasiun pengisian bahan bakar umum.

Menurut Agus ide itu tak akan banyak membantu pengguna setia angkutan umum seperti TransJakarta saat melalui tol tersebut.

"Ya itu kan enggak boleh ada rem keluar. Itu nanti bakal dari ujung ke ujung, harus jalan sampai akhir," katanya.

Lebih lanjut, Agus pun mengatakan pembangunan enam ruas jalan tol itu sudah dipastikan bisa menambah kemacetan, bukan mengurai.

Jika Sandiaga selaku orang nomor dua di DKI Jakarta berinisiatif memasukan TransJakarta di tol, hal ini pun tak banyak membantu.

"Kan nanti berhenti tetap di arteri macet, mungkin dua tiga bulan longgar tak macet. Tapi enam bulan kemudian macet lagi, bangun jalan tol bukan solusi," katanya.


Alih-alih membangun jalan tol, Agus mengaku lebih menyarankan agar pemerintah baik Pemda maupun Pusat untuk fokus mengintegrasikan angkutan umum yang akan dan sudah tersedia. Sebab menurut Agus, dengan mengintegrasikan banyak angkutan umum maka akan memudahkan masyarakat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan akan mengurangi penggunaan angkutan pribadi.

"Misalnya integrasikan Transjakarta itu dengan komuter lebih baik lagi, dengan angkutan lainnya juga. Ini akan membuat warga mau beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum. Bukan bangun jalan tol," katanya.

"Enggak ada kota yang kemacetannya berkurang kalau angkutan umumnya tak berintegrasi," ujar Agus.



(ayp/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER