Dirlantas Polda Metro Jaya Ungkap Ciri Polisi Gadungan

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Selasa, 17 Jul 2018 06:11 WIB
Dirlantas Polda Metro Jaya meminta masyarakat pun mewaspadai dan memahami ciri-ciri penegak hukum gadungan agar terhindar dari upaya pemerasan berkedok oknum.
Dirlantas Polda Metro Jaya meminta masyarakat pun mewaspadai dan memahami ciri-ciri penegak hukum gadungan agar terhindar dari upaya pemerasan berkedok oknum. (Ilustrasi/CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belum lama ini Polda Metro Jaya menangkap seorang polisi lalu lintas (polantas) gadungan yang melakukan razia serta meminta uang kepada pengendara motor dan mobil yang dihentikannya.

Polisi gadungan yang bernama Joseph Anugerah (23) itu melakukan aksinya di Jalan Raya Non Tol Kasablanka, Jakarta Selatan. Dengan modus menggunakan seragam atau atribut anggota Polisi Lalu-Lintas, dia pun menghentikan pengendara mobil yang keluar dari Apartemen Sahid dan langsung memotong masuk ke jalan layang non tol Kasablanka. Kepada para pengendara itu sang polisi gadungan tersebut langsung melakukan pungli.


Menanggapi itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan ada sejumlah hal yang dapat dilihat masyarakat untuk membedakan polisi lalu lintas gadungan dan asli. Menurut dia, salah satu ciri polisi gadungan adalah bersikap aneh atau tidak wajar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelagat aneh itu biasanya ditunjukkan dengan cara meminta uang. Polisi gadungan, kata Yusuf, biasanya akan langsung menanyakan hal yang tidak masuk akal dan langsung meminta uang kepada targetnya.

"Dilihat dari tingkah, kalau pakaian sama mungkin bisa dilihat dari pangkatnya. Kalau orang sipil bisa bedakan dari perilakunya, nanya aneh-aneh langsung minta uang. Itu polisi gadungan atau beneran pun perlu dilaporkan," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (16/7).

Selain itu, Yusuf menjelaskan polisi gadungan biasanya akan beroperasi sendiri untuk memuluskan aksinya.

Salah satu pilihan lokasi yang akan digunakan polisi gadungan beraksi salah satunya adalah tempat yang menjadi sasaran polisi untuk razia lalin. Salah satu contohnya adalah jalan layang non tol Kasablanka, Jakarta Selatan.

Jalan layang tersebut, kata Yusuf, dalam sebulan terakhir menjadi target operasi polisi karena banyaknya pelanggaran oleh kendaraan roda dua.

"Masyarakat akan menganggapnya oh iya lokasi ini memang dilakukan razia. Tempat yang sering dirazia (dimanfaatkan oleh polisi gadungan)," tuturnya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menambahkan polantas yang asli biasanya memiliki nama dan NRP apakah dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya atau Polres dan Polsek. Selain itu juga memiliki kartu tanda anggota.

"Polisi punya nama dan NRP, punya kantor Mabes atau Polda atau Polres atau Polsek. Serta memiliki KTA," ucapnya.

Kegiatan polisi gadungan yang terjadi di jalan layang non tol Kasablanka sempat viral di media sosial. Joseph pun diperiksa di Polda Metro Jaya akibat ulahnya.

Saat berpura-pura menjadi polantas yang bertugas pukul 17.00 WIB, Joseph pun menggunakan seragam yang lengkap dengan pangkat Brigadir. Dia pun seolah-olah sedang mengatur lalu lintas.

Saat melihat ada mobil yang keluar dari Apartemen Sahid dan ingin langsung menuju ke Jalan Raya Non Tol Kasablanka, Joseph langsung mencegatnya. Awalnya dia akan meminta surat-surat kelengkapan berkendara dan meminta uang Rp50.000.

Pakaian polisi tersebut juga diketahui dibelinya di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Joseph pun akan dijerat dengan Pasal 378 KUHP atas dugaan penipuan.

(kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER