Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menutup masa pendaftaran bakal calon anggota legislatif DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota pada pukul 00.00, Selasa (17/7). Seluruh partai politik peserta Pemilu 2019 telah menyerahkan berkas bakal caleg yang didaftarkan ke KPU.
Ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian dalam rangkaian Pemilu 2019 tahap pendaftaran bakal caleg ke KPU. Salah satunya adalah keputusan parpol mendaftarkan menteri yang masih aktif sebagai bakal caleg DPR.
Berdasarkan informasi yang dihimpun
CNNIndonesia.com, ada 8 menteri yang didaftarkan parpol menjadi bakal caleg DPR pada Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Ketiga menteri tersebut didaftarkan sebagai bakal caleg oleh PDI Perjuangan.
Ketua DPP PDIP Andreas Pereira mengatakan ada menteri yang bakal fokus menjalani tugasnya. Mereka adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
"Nah, ini kan mereka bantu Pak Presiden sehingga Pak Presiden bilang perlu harus tetap
standby di eksekutif ya ada juga. Misal, Mas Pramono Anung enggak nyaleg," ucap Andreas di kantor KPU, Selasa (17/7).
Seperti halnya PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut mendaftarkan tiga menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo sebagai bakal caleg DPR. Mereka adalah Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi.
"Menteri itu, kan, politisi. Kader partai. Jadi mereka kita minta membantu partai mendapatkan kursi," kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding di kantor KPU Jakarta, Selasa malam (17/7).
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga tidak ingin menyia-nyiakan popularitas menterinya untuk mendongkrak suara. PPP mendaftarkan Menteri Agama Lukman Hakin Saifuddin sebagai bakal caleg DPR.
Kemudian, Partai Amanat Nasional (PAN) pun mendaftarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Asman Abnur.
Golkar, NasDem, dan Hanura tidak mengikuti jejak langkah partai mitra koalisinya di pemerintahan. Mereka tidak mendaftarkan kadernya yang saat ini menjadi menteri sebagai bakal caleg DPR.
Golkar misalnya, memiliki kader dalam kabinet Jokowi, yakni Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Sosial Idrus Marham.
"Ada Menteri Perindustrian, Mensos, ada Menko Kemaritiman tidak mencalonkan ya, tetap fokus membantu Presiden," ujar Sekjen Golkar Lodewijk Friedric Paulus.
NasDem juga memiliki Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya serta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. NasDem lebih memilih kadernya yang lain untuk dikirim menuju kontestasi perebutan kursi DPR pada Pemilu 2019.
Kemudian Hanura memiliki Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto. Namun, Hanura tidak ingin mencalonkan mereka sebagai bakal caleg DPR.
"Pak wiranto fokus di Polhukam sehingga beliau berkonsentrasi untuk memastikan bagaimana berkoordinasi dengan politik, hukum, dan keamanan berjalan dengan baik," tutur Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura Gede Pasek Suardika.
(wis)