PDIP Tolak Anggapan Megawati 'Dikte' Jokowi Pilih Cawapres

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Rabu, 18 Jul 2018 09:48 WIB
Peran Megawati, menurut Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga sebatas memberikan masukan terkait sosok calon wakil presiden pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga menolak persepsi yang menyebut Megawati selaku ketum mencampuri urusan pemilihan cawapres oleh Jokowi untuk Pilpres 2019. (Dok. Istimewa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga menampik anggapan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengintervensi pemilihan calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Dia menyebut hal itu merupakan persepsi keliru di masyarakat.

"Banyak persepsi di masyarakat ini yang perlu diluruskan walaupun katakan sebagai presiden, Jokowi adalah kader PDIP yang terbaik, saya melihat sendiri belum pernah ibu ketua umum itu mencampuri atau mengintervensi," kata Eriko saat ditemui di Gedung DPR RI pada Selasa (17/7).

Kendati demikian, dia tak mengelak bahwa Megawati tentu akan memberikan usulan jika Jokowi memintanya. Eriko mengklaim hal itu karena Megawati sebagai Ketua Umum PDIP yang dituakan atas pengalamannya dalam memimpin di masa lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau senior, Bu Mega pernah menjalani sebagai cawapres sebelumnya. Memberikan masukan, ya itu yang selama ini. Itu kita tangkap dalam komunikasi," lanjutnya.

Komunikasi antara Jokowi dan Megawati juga disebut Eriko cukup intens. Namun keduanya diklaim masih memenuhi rambu-rambu yang ada.

"Pak Presiden tentu harus dihormati, nah sebagai ketum partai Ibu Mega yang berperan. Dalam hal ini masing-masing menjalankan tugasnya sesuai dengan rambu-rambu yang ada," kata dia.

Perihal cawapres Jokowi, lebih jauh Eriko mengaku tak tahu siapa saja nama-nama yang sudah dikantongi Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi disebut sudah mengantongi nama dari 10 nama kandidat cawapres yang muncul. Para kandidat itu di antaranya berasal dari partai koalisi seperti Ketum PPP Romahurmuziy, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Lalu ada nama Menkeu Sri Mulyani dan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

Muncul pula nama dari kalangan ulama seperti Ketum MUI Ma'ruf Amin dan eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. Kemudian dari kalangan militer ada eks Panglima TNI yang kini jadi Kepala KSP Moeldoko. Nama lainnya, yakni Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) dan eks Ketua MK Mahfud MD.

Belakangan Jokowi sudah mengerucutkan kandidat-kandidat itu menjadi lima nama. Jokowi sendiri akan mengumumkan nama cawapres itu pada minggu-minggu awal bulan depan sebelum masa pendaftaran capres-cawapres berakhir pada 10 Agustus mendatang. (osc/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER