Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan jembatan penghubung antara Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dengan
Pulau C hasil reklamasi masih berlanjut meskipun Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan telah menyegel Pulau C. Warga setempat sempat mengusir kapal tongkang yang membantu pembangunan.
Pantauan
CNNIndonesia.com di lapangan, beberapa pekerja masih melakukan aktivitas pembangunan. Selain itu, ada pula kapal tongkang yang membawa tiang pancang untuk fondasi jembatan.
Ketua Forum Masyarakat Nelayan Kampung Baru Dadap Waisul Kurnia mengatakan kapal tongkang tersebut telah merapat untuk pembangunan jembatan di pulau reklamasi itu sebanyak dua kali dalam kurun satu tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Waisul kapal tongkang merapat pertama kali di wilayah Muara Dadap, Kabupaten Tangerang, pada awal 2018. Keberadaan kapal tersebut dianggap menutupi akses para nelayan untuk melaut karena dekat pemukiman. Warga Kampung Nelayan Dadap pun mengusir kapal tersebut.
"Itu dia lokasinya lebih masuk lagi ke arah muara, yang pertama mereka bilangnya mau mengeruk sungai, masyarakat protes dan akhirnya ditarik mundur," kata Waisul di Kampung Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (17/7).
Dia mengatakan kapal tongkang itu merapat tanpa ada sosialisasi kepada nelayan setempat. Pihak kapal sempat melakukan konsultasi publik namun tanpa melibatkan warga yang sebagian besar nelayan.
"Tahun lalu mereka melakukan konsultasi publik tapi tanpa menghadirkan masyarakat nelayan," ujarnya.
Kapal tongkang kedua kembali merapat ke bibir pantai wilayah PIK 2 pada 9 Juli 2018. Posisinya lebih jauh dari perkampungan nelayan. Menurut Waisul kapal tersebut difungsikan untuk membantu proses pembangunan jembatan penghubung antara PIK 2 dengan Pulau C.
 Kapal tongkang mengangkut alat berat untuk pembangunan jembatan di Pulau C. (CNN Indonesia/Setyo Aji) |
Sejak ada penyegelan, kata Waisul, proses pembangunan jembatan itu tak kunjung dihentikan. Bahkan, menurutnya pada hari H penyegelan Pulau C, aktivitas pembangunan masih tetap berjalan.
"Pas Pak Anies nyegel kan, di Pulau D, mungkin pihak Pemprov enggak menyisir hingga Pulau C sehingga aktivitas pembangunan tetap berjalan," ujarnya.
Kepala Satpol PP Yani Wahyu mengatakan sebaliknya. Dia mengklaim tak ada pembangunan jembatan penghubung Pulau C dengan PIK 2.
"Enggak ada," kata Yani di Balai Kota Jakarta, Rabu (18/7).
Ia mengatakan setiap hari ada satu regu personel Satpol PP berjumlah 12 orang melakukan patroli dan pengawasan di pulau reklamasi tersebut.
(pmg/gil)