Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan mengaku akan memeriksa dan memastikan terlebih dahulu kontrak pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota yang rencana akan dibangun sepanjang 66.77 kilometer dan ditaksir akan menghabiskan dana Rp41,17 triliun.
"Kami harus lihat apakah ada kontrak, apakah ada komitmen [terkait pembangunan] dan hal lainnya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Kamis (19/7).
Kontrak yang dimaksud Anies adalah soal perusahaan BUMD DKI yang terlibat dalam pembangunan jalan tol itu. Diketahui, perusahaan BUMD DKI yang terlibat dalam pembangunan jalan tol itu telah bergabung dalam konsorsium PT Jakarta Toll Road Development--yang merupakan gabungan dari sejumlah perusahaan BUMD dan BUMN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies juga menyebut akan segera menghubungi pemerintah pusat terkait pembangunan jalan tol dalam kota yang kini diketahui telah masuk dalam program strategis nasional itu.
"Kami akan bicara dengan pemerintah pusat. Jujur saja saya sendiri belum dengar langsung alasan mengapa masuk jadi program strategis nasional. Tentu ada penjelasannya, maka nanti akan bicara lebih jauh," katanya.
Setelah melakukan pembicaran secara resmi itulah, kata Anies, dia baru bisa memutuskan apakah akan melarang pembangunan itu atau tidak.
"Dilarang [kalau sudah jelas], makanya ini kami harus kirim surat [untuk bicara] dulu," katanya.
(res)