Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didatangi sejumlah warga dari beberapa daerah yang menyambangi rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (24/7) pagi.
Dalam pertemuan tersebut, warga menyampaikan keinginan mereka agar Anies bisa turut serta menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Di hadapan warga, Anies justru meminta warga untuk mendoakan para pemimpin bangsa agar lebih memikirkan kepentingan bangsa dibandingkan dengan kepentingannya partai politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Doakan agar para pemimpin-pemimpin mau memikirkan bangsanya melebihi memikirkan dirinya dan partainya dan kepentingan kepentingan lainnya," kata Anies.
Anies lalu menyinggung nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Syuro PKS Salim Segaf, dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo dan Salim, kata Anies, telah menjadi bukti pimpinan partai yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dibandingkan kepentingan lainnya.
"Bagaimana orang seperti pak Prabowo, pak Salim Segaf itu memikirkan Jakarta, melampaui kepentingan partainya," ujar Anies.
Anies menyatakan itu berkaca pada Pilkada DKI Jakarta 2017, di mana dirinya bersama Sandiaga Uno diusung maju oleh Gerindra dan PKS.
Anies pribadi mengaku takjub karena dirinya bukan kader kedua partai itu. Selain itu, pada Pilpres 2014 dirinya dalah juru bicara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang notabene rival Prabowo dalam kontestasi tersebut.
"Saya itu berada sebagai pendukungnya Jokowi, coba kalau mereka berdua hanya memikirkan kepentingan kelompoknya, partainya, tidak mungkin terjadi," tuturnya.
Hal itu, kata Anies menjadi bukti masih ada pemimpin di Indonesia yang memiliki sifat kenegarawanan dan tidak hanya mementingkan kepentingannya sendiri.
"Ini membuktikan kenegarawanan masih ada di republik ini, jangan pesimis, mudah-mudahan selalu ada contoh sebagai negarawan," kata Anies.
Jelang masa pendaftaran calon untuk Pilpres 2019 yang dibuka 4-10 Agustus 2018, nama Anies masuk dalam bursa kandidat. Ia disebutkan berpeluang besar menjadi pendamping Prabowo dalam Pilpres mendatang.
Senin (23/7) kemarin, Serikat Becak Jakarta (Sebaja) dan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) melakukan aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka meminta Anies agar tidak ikut dalam Pilpres dan tetap di Jakarta.
Koordinator Sebaja Rasdulah menyatakan pihaknya meminta Anies menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur selama lima tahun.
Alasannya, kata Rasdulah, ia bersama para tukang becak dan warga Jakarta lainnya memilih Anies sebagai gubernur bukan untuk bekerja selama delapan bulan saja, tetapi lima tahun.
"Kalau delapan bulan kan yang namanya ibu-ibu yang bunting aja sampai sembilan bulan, masa ini baru delapan bulan ini mau loncat kayak kodok," kata Rasdulah di sela aksi demo JRMK dan Sebaja di depan Balai Kota Jakarta, Senin (23/7).
(kid/gil)