Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sandiaga Uno mengaku tak memedulikan kritik warganet atau netizen terkait rencana merobohkan
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
"
You can't please them all. Come on, kalau
you follow every whatever netizen say sih enggak akan pernah bisa," ucapnya, saat ditemui di Hotel Double Tree, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).
Menurut Sandi, upaya merobohkan JPO itu juga adalah untuk menyetarakan kalangan disabilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kita mau memanusiakan dan berikan kesetaraan disabilitas. Kalau naik ke atas, bagaimana kita kan enggak setara? Apalagi mau ada Asian Para Games [Asian Games untuk disabilitas]," dalih dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana merobohkan JPO karena dianggap menghalangi pemandangan warga ke Patung Selamat Datang, di kawasan Bundaran HI, Jakarta.
Sebagai gantinya, Anies akan menyiapkan fasilitas lampu lalu lintas yang bisa dikendalikan untuk memberi jalan kepada penyeberang alias
Pedestrian Light Control atau
Pelican Crossing.
"Dari sisi selatan Jalan Merdeka Selatan ke sisi utara itu ada
pelican crossing. Itu nanti akan kita lakukan di sana sampai dengan jalur penyeberangan bawah tanah itu siap," ucapnya di Balai Kota Jakarta, Senin (24/7).
Beragam komentar pun bermunculan di dunia maya. Misalnya, komentar sinis karena meragukan identitas pihak yang terganggu dengan tertutupnya pemandangan patung itu.
(arh/sur)