Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut pemasangan kain waring untuk menutupi Kali Item dilakukan karena pihaknya tak ingin mengambil risiko bau sampai ke Wisma Atlet Asian Games 2018, Kemayoran, Jakarta.
Ia menyebut soal bau ini pernah disinggung d
ua ketua panitia olahraga multicabang Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) dan Indonesia Asian Para Games 2018 Organizing Committee (INAPGOC), Erick Thohir dan Raja Sapta Oktohari.
Keduanya sudah menyoroti potensi bau sampai ke tempat makan para atlet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Sebetulnya di test event Pak Raja Sapta Pak Erick Thohir sendiri sudah sampaikan [bau] sudah jauh berkurang sekali dibanding dulu-dulu. Karena mereka juga antisipasi cafetaria [Wisma Atlet Kemayoran] kan tempatnya deket situ," ujar Sandi, di Basket Hall Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/7). Kali Item dipasangi waring untuk mengurangi bau tak sedap. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
"Nah, tapi Pak Anies sama saya enggak mau ambil risiko. Ini perhelatan yang 56 tahun terakhir yang ada di Jakarta. Jangan sampai kita tercoreng karena ada satu event bahwa mereka makan pagi terus tercium aromanya atau terlihat ketidaksiapan kita," imbuh dia.Pihaknya kemudian memasang kain waring yang didesain khusus untuk menangkal bau tak sedap. Harganya mencapai Rp580 juta.
"Tentunya jaring yang sudah didesain untuk mengurangi evaporasi dari permukaan air itu. Sehingga kita harapkan mengurangi potensi untuk menimbulkan aroma," kata Sandi.
Untuk mempercantik Kali Item, lanjutnya, Dinas Perindustrian dan Energi DKI juga memasang lampu berbentuk tulisan Asian Games
2018 di atas kain waring.
"Mungkin bisa jadi tempat yang malah menarik, kemarin ada yang ngambil foto itu cukup menarik sih apalagi kalau misalnya kita tulis Jakarta Asian Games
2018," imbuh Sandi.
Sebelumnya, Kali Item menuai perdebatan karena masih menimbulkan bau tak sedap meski waktu perhelatan Asian Games
2018 semakin dekat.
Pemasangan kain waring dengan biaya Rp580 juta juga menuai kritik karena dinilai terlalu mahal.
(arh/sur)