Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat merespons kritik PDI Perjuangan yang menyinggung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Wakil Sekjen Demokrat Rachland Nashidik meminta PDIP mengoreksi diri lewat keberadaan Puan Maharani di dalam kabinet menteri Joko Widodo.
Rachland meyakini AHY sudah bekerja keras untuk mendapat pengakuan publik beberapa waktu terakhir. Pengakuan itu menurutnya tercermin dalam elektabilitas AHY sebagai kandidat cawapres di sejumlah survei.
Pernyataan Rachland itu disampaikan untuk menanggapi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut keluhan Susilo Bambang Yudhoyono soal Megawati Soekarnoputri sebagai upaya membesarkan nama AHY.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasto kurang baca dan tidak cukup cerdas. Sudah berulang kali ditegaskan di media: kendati berbagai survei melaporkan AHY memegang elektabilitas tertinggi sebagai cawapres, ini bukan berarti kami tak bisa berunding bagi figur lain," kata Rachland, Kamis (26/7).
 Agus Harimurti Yudhoyono. (CNN Indonesia/Christie Stefanie) |
Pencapaian AHY, kata Rachland, dapat menjadi perbandingan dengan kelaikan Puan Maharani sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Rachland menganggap Puan tidak layak menjabat posisi itu.
"Apakah Puan layak jadi Menko menurut rakyat atau cuma menurut Ibunya? Menurut saya Puan tidak layak. Tapi apakah ada di dalam PDIP yang berani bersuara demikian pada Mega," tukasnya.
Rachland bahkan menuding Hasto sebagai sekjen dari partai feodal yang terjebak dalam nostalgia kepemimpinan Soekarno yang totalitarian. Ia meminta Hasto tak sembarang menasehati Demokrat.
Hasto sebelumnya menganggap keluhan SBY soal hubungannya dengan Megawati bagian dari manuver politik untuk memperjuangkan AHY di Pilpres 2019.
"Keluhan musiman Pak SBY tersebut terjadi karena sebagai seorang Bapak tentu mengharapkan yang terbaik bagi anaknya, Mas AHY," ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima
CNNIndonesia.com.
 Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Hasto tak menjelaskan lebih spesifik korelasi keluhan soal Megawati dengan upaya SBY mengangkat nama AHY. Namun diketahui belakangan ini nama AHY banyak disorot karena masuk opsi alternatif cawapres di Pilpres 2019.
Hasto menegaskan kegagalan PDIP berkoalisi dengan Demokrat tidak ada kaitannya dengan Megawati Sukarnoputri, melainkan akibat pergerakan politik SBY yang hanya fokus untuk kepentingan AHY.
"Jadi sebaiknya pemimpin itu bijak, kalau tidak bisa berkoalisi dengan Pak Jokowi karena sikapnya yang selalu ragu-ragu ya sebaiknya introspeksi dan jangan bawa nama Ibu Mega seolah sebagai penghalang koalisi tersebut. Sekiranya Pak SBY mendorong kepemimpinan Mas AHY secara alamiah terlebih dahulu, mungkin sejarah bicara lain," ujarnya.
(gil)