Puncak Kekeringan di Jawa Diprediksi Agustus-September

Dika Dania Kardi & Mesha Mediani | CNN Indonesia
Kamis, 26 Jul 2018 13:16 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana sejauh ini mencatat daerah rawan kekeringan berada di Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Warga beraktivitas di area Waduk Botok yang mengering kawasan Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, 20 Juli 2018. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Puncak musim kemarau yang menyebabkan kekeringan diperkirakan terjadi pada Agustus dan September 2018.

Untuk mengantisipasi bencana kekeringan tersebut, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya masih menunggu rekapitulasi data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait kabupaten/kota yang terdampak.


Sejauh ini, kata Sutopo, berdasarkan laporan yang diterimanya daerah paling rawan kekeringan adalah di Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir sebagian besar daerah di Jawa terdampak kekeringan. Puncak kemarau Agustus, September. Jutaan orang terdampak," kata Sutopo melalui pesan singkat, Kamis (26/7).

Masyarakat, kata Sutopo, sudah mempunyai mekanisme dan cara tersendiri dalam menghadapi bencana kekeringan.

Sementara itu, dinas sosial setempat telah mendistribusikan bantuan berupa air bersih untuk sejumlah wilayah yang terdampak. Salah satunya di Provinsi DI Yogyakarta yang meliputi Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Bantul.

Jumlah total bantuan distribusi air ke empat kabupaten tersebut per 19 Juli 2018 adalah sebesar 1.000 tangki, dengan kapasitas 5 ribu liter per tangki.

"Karena ini berulang setiap tahun. Pemerintah membantu dengan mengirim, droping, air bersih," ujarnya.


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika sementara itu memprediksi mulai hari ini hingga dua hari ke depan akan terjadi konsentrasi massa udara basah lapisan rendah yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

Hal itu berpeluang menimbulkan hujan lebat disertai angin kencang, kilat/petir di wilayah Bengkulu, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Papua Barat bagian timur, dan Papua.

(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER