Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
Sandiaga Uno tampak tak senada soal konsep jalur khusus penyeberangan orang (
Pedestrian Light Control/Pelican Crossing) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Pelican crossing rencananya akan dibuat untuk menggantikan jembatan penyeberangan orang (JPO) di dekat Bundaran HI yang akan dirobohkan jelang Asian Games 2018.
Setelah JPO dirobohkan,
pelican crossing akan menjadi akses orang menyeberang selain jalur penyeberangan bawah tanah yang terhubung dengan moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT). Sandi ingin
pelican crossing jadi opsi permanen bagi pejalan kaki yang ingin menyeberang di Bundaran HI.
Opsi permanen itu, menurut Sandi untuk mengantisipasi orang yang ingin menyeberang pada tengah malam. Sebab saat tengah malam, jalur penyeberangan orang bawah tanah akan tutup bersamaan ditutupnya stasiun MRT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 12 malam, kan, MRT-nya tutup,
underpass-nya ditutup juga. Jadi orang yang mau
nyeberang harus lewat
pelican crossing," ucap Sandi saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Sandi mengakui pengendara di Jakarta belum menghormati pejalan kaki sehingga ada risiko jika menerapkan
pelican crossing.
Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bundaran HI akan dirobohkan jelang Asian Games 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Ia mencontohkan sopir rombongan wakil gubernur yang masih sering menerobos
pelican crossing saat lampu merah. Hal ini, kata Sandi, yang ingin Pemprov DKI ubah dengan penerapan
pelican crossing di Bundaran HI.
"Saya harus
lead by example dan ini betul-betul untuk mengubah perilaku pengendara di Jakarta," lanjutnya.
Keinginan Sandi akan opsi permanen
pelican crossing itu tampaknya bertentangan dengan sejawatnya, Anies.
Pada Selasa (24/7), Anies ingin
pelican crossing menjadi akses penyeberangan sementara.
"Kalau sudah selesai jembatan bawah tanah, maka
pelican crossing tidak lagi diaktifkan," ucap Anies saat itu.
Pelican crossing itu rencananya akan dibangun pada 30 Juli. Dengan anggaran Rp100 juta, Anies menargetkan
pelican crossing beroperasi 6 Agustus mendatang.
 Seorang polisi memperagakan cara menekan tombol alat bantu penyeberangan atau pelican crossing. (ANTARA FOTO/Fadlansyah) |
Pengawasan 24 Jam Anies pun telah menginstruksikan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk melakukan pengawasan di
pelican crossing Bundaran HI.
"Tadi sore baru saya instruksikan khusus ada petugas 24 jam di
pelican crossing," ujarnya di Balai Kota, Kamis (26/7).
Anies mengatakan pengawasan tersebut sekaligus untuk melakukan pelatihan kepada para pengguna jalan, baik pejalan kaki maupun para pengendara.
"Ini latihan dua-duanya, yang
nyeberang takut dan kendaraan yang lewat juga belum menghargai penyeberang jalan," tutur Anies.
Dengan pengawasan itu Anies berharap para pengendara kendaraan dapat menghormati hak para pejalan kaki.
"Nanti kita jagain nanti," ucapnya.
(wis/pmg)