Hasto: PDIP Selalu Dukung Arah Koalisi dari Jokowi

Ramadhan Rizki Saputra | CNN Indonesia
Kamis, 26 Jul 2018 22:27 WIB
PDIP membantah menjadi pengganjal bergabungnya Partai Demokrat ke dalam koalisi pendukung pemerintah saat Presiden Jokowi menginginkan hal itu.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis, 26 Juli. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristianto membantah pihaknya menjadi pengganjal bergabungnya Partai Demokrat ke dalam koalisi pendukung pemerintah. Pihaknya selalu mendukung keinginan Presiden Jokowi.

"Saya sampaikan komitmennya bahwa PDI Perjuangan selalu memberikan dukungan terhadap arah koalisi yang diberikan pak Presiden Jokowi," ujar Hasto saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (26/7).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menyebut faktor utama penghalang Demokrat mendekat ke Jokowi di Pilpres 2019 adalah masalah hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang belum pulih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, akunya, Jokowi sudah mengajak pihaknya beberapa kali untuk masuk koalisi Pemerintah.

Selain itu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan faktor utama SBY ingin berkoalisi dengan oposisi di Pilpres 2019 adalah karena memiliki masalah hubungan dengan Megawati.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, belum lama ini.Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, di Jakarta, belum lama ini. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Hasto menegaskan bahwa PDIP telah menyerahkan mandat kepada Presiden Jokowi untuk menentukan koalisi di Pilpres 2019.

Hasto menyebut komitmen itu sudah disampaikannya ke pihak Partai Demokrat. Yakni, saat bertemu Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto, di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (13/7).

Pada pertemuan itu, Hasto menjelaskan secara panjang lebar bahwa Jokowi membutuhkan koalisi besar di Pilpres 2019.

Selain berguna untuk memenangkan kontestasi Pilpres, koalisi besar dapat pula digunakan untuk memperkuat dukungan di parlemen kelak.

"Karena di dalam sistem presidensial, kita ingin Presiden tidak hanya kuat dari dukungan rakyat, tapi dukungan dari parlemen. Ya itulah, Pak Presiden tentukan arah [koalisi]," ucap Hasto.

Hasto mencontohkannya dengan bentuk kerjasama antara Jokowi dengan Partai Golkar, PPP, dan PAN. Padahal, ketiga parpol tersebut tak ikut mendukung dan mengusung pasangan Jokowi-JK di Pilpres 2014.

"Selama ini kami bekerja sama dengan baik dengan Golkar, PPP, bahkan kemudian PAN mendukung pak Jokowi. Itu tidak ada persoalan. Cuma kenapa kemudian pak SBY curhat ya biar rakyat yg menilai curhatan tersebut," pungkasnya.

(arh/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER