Novel Kembali Minta Jokowi Ungkap Kasus Penyiraman Air Keras

Feri Agus | CNN Indonesia
Jumat, 27 Jul 2018 11:26 WIB
Novel Baswedan mendesak Presiden Jokowi untuk segera mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya dengan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
Novel Baswedan (kiri) disambut Ketua KPK Agus Raharjo saat kembali bekerja setelah matanya berangsur pulih. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menegaskan Polri tak mau mengungkap kasus penyiraman air keras kepada dirinya pada 11 April 2017. Hampir 16 bulan berlalu, sampai hari ini pelaku penyiraman air keras itu tak kunjung terungkap.

"Saya sejak awal sampaikan bahwa polisi tidak mau untuk mengungkap ini (penyiraman air keras). Saya tegaskan lagi, polisi tidak mau mengungkap ini," kata Novel di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7).

Novel pun mendesak Presiden Joko Widodo segera bertindak mengungkap pelaku penyiraman air keras. Salah satu penyidik senior lembaga antirasuah itu meminta Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus air keras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desakan sebelumnya pun pernah dilontarkan oleh Novel maupun pelbagai organisasi masyarakat.


"Oleh karena itu saya meminta kepada atasannya polisi (Presiden Joko Widodo) untuk mengungkap ini," ujarnya.

Menurut Novel, apa yang dilakukannya bukan didasarkan pada rasa dendam karena menjadi korban penyerangan. Ia menyebut langkahnya menuntut pengungkapan pelaku penyiraman air keras ini sama halnya dengan kerja pemberantasan korupsi.

"Saya akan terus menyampaikan ini, apapun risikonya saya akan sampaikan terus," ujarnya.

Kembali Kerja, Novel Sebut Polisi Tak Mau Ungkap KasusnyaPenyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Tak Berhenti Bersuara

Novel menegaskan dirinya tak akan berhenti bersuara menuntut agar pelaku penyiraman air keras segera diungkap. Ia menyatakan siap menanggung risiko apapun lantaran terus bersuara agar pelaku penyerangannya bisa terungkap dan diadili.

"Saya sampaikan bahwa saya tidak akan berhenti bersuara, untuk semua diungkap. Saya tetap bersuara dengan risiko apapun," kata dia.

Meskipun demikian, Novel menyatakan tak sedih dan terpukul atas teror air keras yang dialaminya. Menurut kepala satuan tugas penyidikan itu, dirinya sejak awal sudah memaafkan pelaku.


Namun, Novel tetap mendesak pelaku penyiraman air keras diungkap.

"Saya menyampaikan ini bukan dari mulut saja, tapi dari hati," ujarnya.

Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai salat subuh di dekat kediamannya, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017. Hingga saat ini, kepolisian belum mampu mengungkap kasus itu. (pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER