Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah berupaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi pada lahan gambut di beberapa titik di Sumatera dan Kalimantan.
Pembakaran lahan untuk membuka lahan oleh warga disebut masih menjadi penyebab kebakaran itu.
"Beberapa kejadian kebakaran terjadi pada lahan gambut. Kebakaran pada gambut ini sangat berpotensi munculnya asap yang mengganggu jika tidak segera dituntaskan," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles Panjaitan, Jumat (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raffles menuturkan kondisi tanah gambut pada musim kemarau menjadi sangat kering dan mudah terbakar.
Adapun tanah gambut mengandung bahan bakaran berupa organik sisa tumbuhan sampai di bawah permukaan.
Api di lahan gambut pun menjalar di bawah permukaan tanah secara lambat dan sulit dideteksi. Hingga akhirnya api dapat menimbulkan asap tebal.
"Praktik pembukaan lahan dengan membakar di tengah cuaca yang panas dan kering di beberapa wilayah menjadi salah penyebab terjadi karhutla akhir-akhir ini," kata Raffles.
Oleh karena itu, Raffles menyebut pemadaman pada lahan gambut membutuhkan energi dan waktu yang lebih besar dibandingkan pemadaman pada tanah mineral atau tanah non gambut.
Di wilayah Sumatera dan Kalimantan, kata Raffles, masih terpantau ada titik panas (hotspot) dan terjadi kathutla. Hingga saat ini, KLHK dan tim gabungan masih berupaya memadamkan api.
Di Riau, pemadaman masih dilakukan di Dusun Mulia Desa Sungai Segajah Makmur, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, serta di Desa Penyaguhan, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu.
Di Sumatera Selatan, tim pemadaman darat berhasil menuntaskan kebakaran di lahan gambut seluas 1,5 hektare, Desa Talang Pangeran Ilir, Kecamatan Pemulutan Barat Ogan Ilir pada Kamis (26/7) sore.
Sementara itu, karhutla juga mulai terjadi di sejumlah titik di Jambi, seperti di Desa Sungai Sayang, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berbatasan dengan Taman Nasional Berbak.
Kebakaran itu tengah ditangani oleh Manggala Agni Daops Bukit Tempurung bersama tim gabungan. Raffles menyebut pemadaman di lokasi masih berlangsung hingga Jumat (27/7).
(arh/sur)