Salim Segaf Siap Patuhi Ijtima Ulama Jadi Cawapres Prabowo

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Senin, 30 Jul 2018 20:04 WIB
Salim Segaf Aljufri menyatakan siap menjadi cawapres Prabowo dan siap bila akhirnya nama Abdul Somad yang terpilih sebagai cawapres Prabowo.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufrie menyatakan siap jadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri menyatakan siap menjalankan rekomendasi Ijtimak Ulama yang merekomendasikan namanya sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Salim Segaf kepada wartawan usai pertemuan PKS dengan Prabowo di kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (30/7).

"Ya, kita siap-siap saja jika memang diminta. Nama-nama yang masuk, pasti telah melalui proses yang panjang," ujar Salim Segaf di Kantor DPP PKS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski siap mendampingi Prabowo, Salim tetap legawa bila kandidat lain yakni Abdul Somad yang dipilih mendampingi Prabowo.

"Menurut saya Ustaz Abdul Somad layak ya karena sangat populer, akhlak, dan bangsa ini harusnya bangga dengan orang seperti Abdul Somad ini," kata Salim.

Ijtimak Ulama pada 27-29 Juli lalu menghasilkan rekomendasi mengusung Prabowo sebagai calon presiden. Adapun untuk cawapres, Ijtimak Ulama merekomendasikan dua nama kepada Prabowo yakni Salim Segaf dan Abdul Somad.

Sekretaris Jenderal PKS Mustafa Kamal berpendapat rekomendasi Ijtimak Ulama patut dihormati. Artinya tak perlu ada alternatif lain di luar dua nama cawapres rekomendasi itu.

"Kalau kita menghormati dan menjunjung tinggi hasil Ijtimak tersebut, ya tentu kami tidak perlu lagi mencari opsi-opsi lainnya dalam situasi yang memang sekarang harus segera mengerucutkan," ujar Mustafa.

Mustafa kemudian berkata pihaknya memang masih membuka komunikasi dengan partai lain seperti PAN atau Demokrat. Namun ia menyatakan rekomendasi Ijtimak Ulama itu sebagai doa para ulama yang harus diamini bersama.

"Masa dua-duanya tidak dipilih, itu Ijtimak Ulama doanya para ulama kita harus hormati, harus kita aminkan," ucapnya.

"Itu bahasa langit bagi kita, bahasa langit yang memberikan inspirasi pencerahan bagi bangsa ini," kata Mustafa menambahkan.

(wis/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER