Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangunan jalur sepeda di sejumlah ruas trotoar di jalanan Jakarta menjadi buah bibir akibat keberadaan tiang yang berada di tengah-tengah jalur khusus tersebut.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa pun meminta dua hal tersebut dikoreksi pemerintah. Dia mengatakan tak masalah jika jalur sepeda berada di atas trotoar dengan catatan fasilitas pendukung jalan raya itu memiliki lebar yang cukup.
"Kalau trotoarnya lebar ya nggak masalah ya. Di London dan Spanyol juga seperti itu saya pernah lihat. Di Barcelona lebar trotoarnya jadi seakan-akan ada jalur sepeda di tengah-tengah," kata Royke di Bundaran Hotel Indonesia pada Rabu (1/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada tiang ya nanti dikoreksi itu tiangnya dipindahin atau jalur sepedanya dipindah," sambung pria yang juga memegang jabatan Deputi II Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 tersebut.
Sementara itu, berdasarkan pantauan
CNNIndonesia.com, sekitar pukul 11.15 WIB terdapat sejumlah petugas Satgas PJU dari Sudin Perindustrian dan Energi DKI Jakarta melakukan pencabutan tiang yang berdiri di tengah jalur sepeda di kawasan Jalan Asia Afrika, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Setidaknya tiga mobil membawa petugas untuk melepaskan tiang-tiang yang berdiri di atas jalur sepeda di jalan yang memanjang dari depan Hotel Mulia hingga ke simpang Gerbang Pemuda.
Petugas Sudin perindustrian dan energi jakarta pusat mencabut tiang lampu penerangan jalan umum (PJU) yang menjadi halang rintang di jalur sepeda kawasan trotoar GBK, Jakarta, 1 Agustus 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sebelumnya, menanggapi viralnya foto-foto tiang di tengah jalur sepeda, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta warga bersepeda zig-zag untuk mengakalinya.
"Itu harus jago sedikit zig-zag. Jadi banyak yang akan timbul yang aneh-aneh seperti itu," ucap Sandi saat ditemui di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (31/7).
(kid/gil)