Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto membantah pengumuman cawapres
Joko Widodo menunggu koalisi kubu Prabowo Subianto mengumumkan cawapresnya terlebih dahulu. Hasto berdalih pihaknya masih punya waktu cukup banyak sampai batas pendaftaran pasangan capres-cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita tidak menunggu ya karena KPU kan memberi waktu pada 4 Agustus sampai 10 Agustus," kata Hasto yang ditemui di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (1/8).
Dalam rentang waktu tersebut, menurut Hasto masih ada tahapan yang perlu dibicarakan dengan partai-partai pendukung Jokowi. Khusus untuk cawapres, pembahasan hanya terbatas dilakukan oleh Jokowi dan para ketum partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto pun menjelaskan bahwa belum ada pengaturan detail terkait tim sukses untuk Pilpres 2019 nanti. Ia hanya mengatakan Jokowi meminta tim sukses nanti menyertakan berbagai unsur mulai dari parpol, tokoh masyarakat, hingga relawan.
Menurut Hasto, nanti setiap partai bakal memiliki tim pemenangan sendiri dengan masing-masing representasi masuk ke dalam tim besar kampanye pengusung Jokowi. Tim kampanye tersebut akan diumumkan kala nama capres dan cawapres resmi diajukan.
"Sehingga kami mempersiapkan segala sesuatunya dari para sekjen ini, kemudian nanti setelah capres dan cawapres diumumkan kami sampaikan terhadap susunan tim kampanye tersebut," kata Hasto menambahkan.
Di kubu lain, nama cawapres untuk Prabowo Subianto kian mengerucut dan jelas. Kandidat teranyar muncul dari hasil ijtima ulama dan tokoh nasional yang digelar pada 27-29 Juli 2018 di Menara Peninsula, Jakarta.
Hasil ijtima itu merekomendasikan Prabowo sebagai capres dengan pemuka agama Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri sebagai cawapres.
Ada pula nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kerap disebut masuk dalam bursa cawapres untuk Prabowo seiring Partai Demokrat merapat ke barisan oposisi.
(osc/gil)