PDIP Manut Jokowi Jika Demokrat Ingin Merapat

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Rabu, 01 Agu 2018 20:03 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya mengikuti keputusan Jokowi soal Demokrat merapat. Jika hal itu kemudian tak terjadi, maka tak terkait Megawati.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya mengikuti keputusan Jokowi soal Demokrat merapat ke koalisi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partai koalisi mengikuti keputusan Joko Widodo terkait persiapan Pilpres 2019, termasuk soal membuka kesempatan bagi partai yang ingin bergabung.

Salah satu yang sempat dikaitkan dengan koalisi Jokowi adalah Partai Demokrat. Indikasinya, ketika Hasto bertemu dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto beberapa minggu lalu.

Hasto menegaskan pihaknya siap membuka diri kepada Demokrat dan mengikuti keputusan yang diambil Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tegaskan, untuk Demokrat ketika Pak Agus Hermanto datang ke sini sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina, saya sudah tegaskan tolong sampaikan ke Pak SBY sekiranya Pak Jokowi keputusan Demokrat bergabung, ya kami ikuti keputusan Pak Jokowi itu," jelas Hasto saat ditemui di kantor DPP PDIP, Rabu (1/8).

Agus Hermanto bertandang ke DPP PDIP pada pertengahan pada 13 Juli lalu. Disambut oleh Hasto, pertemuan keduanya diduga membahas kemungkinan Demokrat berkoalisi.

Salah satu indikasi dari pertemuan saat itu adalah Hasto dan Agus merencanakan pertemuan antara Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pada pertemuan itu Hasto menitip pesan kepada Agus untuk Ketum Demokrat SBY perihal koalisi mengikuti keputusan Jokowi.

Hasto mengaku tak tahu nasib pesan yang ia titipkan ke Agus itu sampai ke telinga SBY atau tidak. Yang jelas isi pesan itu sudah ia sampaikan ke parpol koalisi pendukung Jokowi dan tak ada masalah dengannya.

Karena itu, jika kini Demokrat sepertinya batal merapat ke koalisi Jokowi tidak terkait dengan Megawati Soekarnoputri.

"Jadi tolong jangan dikait-kaitkan dengan yang lain itu, tolong disampaikan karena pesan itu saya sampaikan ke Bapak Agus Hermanto," tukas Hasto.

Sebelumnya SBY melalui konferensi pers di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada 25 Juli lalu mengklaim berkali-kali diajak Jokowi masuk ke dalam kabinet pemerintah.

Namun SBY ragu partainya akan diterima oleh koalisi pendukung yang sudah ada. Terlebih ia mengaku hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri yang belum pulih turut jadi hambatan.

Demokrat kini cenderung akan merapat ke kubu Prabowo. Hal itu terlihat dari sejumlah pertemuan antara SBY dengan para petinggi parpol oposisi dalam kurun waktu terakhir.

Melihat hal itu, Hasto tak khawatir. Walaupun Demokrat berpotensi menjadi pembeda di 'laga ulang' Jokowi versus Prabowo, ia mengklaim saat ini elektabilitas Jokowi lebih superior ketimbang SBY.

"Kami tidak khawatir. Rakyat bisa melihat mana yang baik, mana yang konsisten, mana yang suka mengeluh. Itu rakyat sudah melihat," pungkas Hasto. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER