NasDem Tantang Koalisi Prabowo Segera Umumkan Cawapres
Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jul 2018 17:12 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai NasDem Jhonny G. Plate mempertanyakan maksud desakan partai di luar pendukung Presiden Joko Widodo untuk segera mengumumkan pasangan wakil presiden bagi sang petahana dalam Pilpres 2019.
"Kenapa harus (segera) diumumkan, yang sebelah umumkam koalisi aja belum. Nah kalau minta pak Jokowi umumkan cawapresnya sekarang, kira-kira maksudnya apa?" kata Johnny ketika dihubungi, Selasa (31/7).
Hal ini disampaikan menyikapi pernyataan Wasekjen Demokrat Didi Irawadi yang membandingkan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.
Saat itu, SBY mengumumkan bakal berpasangan dengan mantan Gubernur Bank Indoensia, Boediono, jauh hari sebelum waktu pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Johnny menyoroti pernyataan SBY yang mempercayakan posisi cawapres kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Di sisi lain, PKS yang juga merapat ke Prabowo menegaskan cawapres harus dari rekomendasi ijtima ulama yang masih dua nama yakni Abdul Somad dan Salim Segaf Al-Jufri.
"Yang perlu dilakukan itu mendefinitifkan koalisi, capres, cawapres, di internal partai-partai," sindir Jhonny.
Johnny menyatakan di pihaknya, pembicaraan soal koalisi dan nama bakal cawapres sudah selesai di antara Jokowi dan para partai pendukung. Ia menegaskan kini pihaknya sudah mulai konsenterasi pada pendaftaran, bukan pengumuman pasangan calon.
"Kalau di sini, ibarat main bola: sudah jelas pelatih, pemain, tinggal pengumuman cawapresnya saja. Di sebelah, belum tahu siapa pelatihnya, pemainnya. Jadi tentu kami siap mendaftar sesuai jadwal KPU,"ujar Ketua Fraksi NasDem di DPR RI tersebut.
Mengenai kemungkinan pengumuman sebelum pendaftaran, kata Johnny, diserahkan partai-partai pendukung kepada kehendak Jokowi termasuk pemilihan waktu pendaftaran ke KPU.
(kid/gil)
"Kenapa harus (segera) diumumkan, yang sebelah umumkam koalisi aja belum. Nah kalau minta pak Jokowi umumkan cawapresnya sekarang, kira-kira maksudnya apa?" kata Johnny ketika dihubungi, Selasa (31/7).
Hal ini disampaikan menyikapi pernyataan Wasekjen Demokrat Didi Irawadi yang membandingkan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Johnny menyoroti pernyataan SBY yang mempercayakan posisi cawapres kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Di sisi lain, PKS yang juga merapat ke Prabowo menegaskan cawapres harus dari rekomendasi ijtima ulama yang masih dua nama yakni Abdul Somad dan Salim Segaf Al-Jufri.
Johnny menyatakan di pihaknya, pembicaraan soal koalisi dan nama bakal cawapres sudah selesai di antara Jokowi dan para partai pendukung. Ia menegaskan kini pihaknya sudah mulai konsenterasi pada pendaftaran, bukan pengumuman pasangan calon.
"Kalau di sini, ibarat main bola: sudah jelas pelatih, pemain, tinggal pengumuman cawapresnya saja. Di sebelah, belum tahu siapa pelatihnya, pemainnya. Jadi tentu kami siap mendaftar sesuai jadwal KPU,"ujar Ketua Fraksi NasDem di DPR RI tersebut.
Mengenai kemungkinan pengumuman sebelum pendaftaran, kata Johnny, diserahkan partai-partai pendukung kepada kehendak Jokowi termasuk pemilihan waktu pendaftaran ke KPU.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK