Ternate, CNN Indonesia -- Gunung api Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara kembali mengeluarkan abu vulkanik dari kawah Malupang Warirang, Jumat (3/8) pagi.
Semburan abu ini menyebabkan Kota Tobelo dan sekitarnya dilanda debu setebal 3 centimeter.
Kondisi Dukono yang masih kerap mengeluarkan abu membuat status gunung api ini berada pada level II Waspada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Kantor Pemantau Gunungapi Dukono, Iwan Amat, mengatakan kondisi Dukono saat ini masih tertutup kabut sejak kemarin malam. Sementara itu berdasarkan pemantauan aktivitas, tercatat empat kali letusan dengan amplitudo 5 sampai 6 milimeter dan durasi 36,83 sampai 57,35 detik.
"Untuk tektonik lokal tercatat satu kali dengan amplitudo 5 milimeter dan durasi 41,21 detik, sedangkan tektonik jauh satu kali dengan amplitudo 6 milimeter dan durasi 60,51 detik," terangnya kepada
CNN Indonesia, Jumat (3/8).
Selain itu, terjadi guncangan terus menerus (mikrotremor) dengan amplitudo 0,5 sampai 12 milimeter (dominan 2 milimeter). Saat ini, kabut di sekitar Dukono mencapai level III.
"Dari sisi meteorologi, cuaca berawan dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut. Suhu udara 26 sampai 28 °C dan kelembaban udara 82 persen. Volume curah hujan tidak tercatat," sambung Iwan.
Aktivitas gunung setiggi 1.229 mdpl yang masih terus aktif membuat pihak pemantau Gunungapi Dukono mengeluarkan larangan mendekati kawah Malupang Warirang hingga radius 2 kilometer.
Iwan menambahkan, larangan tersebut tak lepas dari letusan dengan abu vulkanik secara periodik yang sering terjadi.
"Selain itu sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landasan abunya tidak tetap," ungkapnya.
Masyarakat di Kota Tobelo dan sekitarnya juga diimbau untuk terus menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut bila beraktivitas di luar rumah. "Ini guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan," tandas Iwan.
(kid)