Jakarta, CNN Indonesia --
Kapal Motor (KM) Satya Kencana IX terbakar saat berlayar dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Menurut kesaksian seorang penumpang, dia sempat mendengar suara seperti ledakan sebelum kapal dilalap si jago merah.
Sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (4/8), seorang penumpang bernama Suroso mengatakan sebelum kapal terbakar, terdengar suara ledakan di bagian buritan atau belakang kapal.
Menurut Suroso, setelah ledakan itu muncul asap tebal dan kapal diperkirakan mulai terbakar. Suroso mengatakan, kapal terbakar sekitar pukul 05.10 Wita bertepatan suara adzan Subuh Sabtu pagi. Namun, para penumpang tetap tertib dan tidak panik sambil mendengarkan aba-aba dari petugas kapal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barang-barang tidak ada yang terselamatkan hanya baju di badan saja dan mobil angkutan saya pun tidak tau gimana jadinya," tutur pria yang berprofesi sebagai sopir truk ekspedisi itu.
Tidak beberapa lama para penumpang satu persatu dinaikkan ke sekoci oleh petugas kapal atau Anak Buah Kapal (ABK), dan diturunkan ke lautan sambil menunggu pertolongan.
"Saya sempat terombang ambing selama dua jam di lautan dan hanya memakai
life jacket atau rompi keselamatan di atas perahu sekoci," kata Suroso.
Setelah itu mereka diselamatkan oleh Kapal Motor Niki Sea yang saat itu tengah melintas.
Kapal KM Satya Kencana IX terbakar di perairan Tanjung Selatan, sekitar 54 mil barat daya Kalimantan Selatan.
Kepala Kantor SAR Banjarmasin Mujiono memastikan 229 penumpang berhasil dievakuasi dari KM Satya Kencana IX.
"112 orang berada di Kapal Niki Sea dan 21 orang di KM Kumala, untuk sisanya dievakuasi kapal-kapal terdekat yang berada di lokasi," kata Mujiono.
Mujiono mengakui, dari data awal yang diterima pihaknya ada 250 penumpang di KM Satya Kencana IX. Namun, untuk jumlah pastinya masih dilakukan koordinasi dan pendataan dengan PT Dharma Lautan Utama selaku pemilik kapal.
"Kalau memang ternyata hanya 229 orang, berarti sudah habis semua penumpang dievakuasi dengan selamat, termasuk 29 kru kapal dan nakhoda Sucipto. Hanya ada satu orang meninggal dunia akibat kelelahan," ujarnya.
Mujiono menambahkan, untuk pencocokan data penumpang masih menunggu seluruh anggota keluarga berkumpul. Karena ada yang terpisah antara anak dan orangtuanya saat proses evakuasi dilakukan.
"Fokus kami masih menyisir sekitar kapal yang terbakar guna memastikan tidak ada lagi penumpang, termasuk korban yang bercebur ke laut saat kejadian," beber Mujiono.
Proses pencarian korban menurut Mujiono akan berlangsung selama tujuh hari ke depan, sesuai Undang-Undang Nomor 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
"Tim Sar gabungan dari Basarnas, Ditpolairud Polda Kalsel, Lanal Banjarmasin, Tagana, SROP Banjarmasin dan KSOP Banjarmasin melakukan upaya maksimal dalam proses evakuasi. Untuk Basarnas sendiri mengerahkan KN Laksmana dengan 20 personel," ujarnya.
Sedangkan para korban yang selamat dibawa ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin pada Sabtu malam untuk selanjutnya mendapatkan perawatan ke berbagai rumah sakit jika ada yang membutuhkan penanganan lanjutan.
(antara)