Panglima TNI Kerahkan Marinir ke Lombok, Mensos Kirim Tagana

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Senin, 06 Agu 2018 08:50 WIB
Panglima TNI mengirimkan Satgas Kesehatan TNI untuk membantu korban gempa NTB, sementara Kementerian Sosial mengirimkan Tagana dan Kampung Siaga Bencana (KSB)
Pasukan marinir akan dikerahkan ke Lombok untuk membantu penanganan pasca gempa 7 SR.. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengirim Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI yang terdiri dari Batalyon Kesehatan-2 Marinir Jakarta, dan Batalyon Kesehatan 1 Divisi Infanteri 1 Kostrad ke lokasi terdampak gempa Lombok 7 SR.

Kementerian Sosial mengerahkan seluruh personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kampung Siaga Bencana (KSB), dan para Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk membantu korban gempa Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan pihaknya mengerahkan Tagana, KSB, dan PKH yang ada di wilayah NTB, Bali, dan Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka pun diperintahkan untuk melakukan konsolidasi dan saling menginformasikan kondisi di wilayahnya masing-masing pascagempa yang mengguncang Lombok, Minggu malam (5/8).

"Tetap tenang dan semangat kemanusiaan terjaga. Saya minta ketiga unsur ini aktif membantu korban gempa," kata Idrus melalui keterangan tertulis, Senin (6/8).

Jumlah personel Tagana di NTB sebanyak 589 orang, jumlah Pendamping PKH di NTB 1.125 orang, perseonel KSB sebanyak 12 orang. Sementara, di Bali terdapat 674 personel Tagana, 313 Pendamping PKH dan 12 KSB.

Suadah (41), korban gempa bumi, di halaman Rumah Sakit Kota Mataram, NTB, Minggu (5/8). Suadah (41), korban gempa bumi, di halaman Rumah Sakit Kota Mataram, NTB, Minggu (5/8). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Khusus dari Jawa Timur akan dikerahkan 30 orang Tagana yang pada Senin (6/8) akan merapat ke Lombok.

Idrus menyebut tim dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial juga telah berada di Lombok untuk memimpin proses konsolidasi seluruh personel, evakuasi dan asesmen korban bencana gempa.

Selama proses berjalan, tim juga menyalurkan bantuan dan pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan. Juga penanganan khusus bagi kelompok rentan, advokasi sosial, dan layanan dukungan psikososial.

"Nanti dari assessment kita akan lihat di mana saja titik terparah, korban yang terbanyak di titik mana saja, dan berapa banyak jumlah pengungsi, untuk segera kita siapkan dapur umum dan layanan dukungan psikososial," kata Idrus.

Jumlah dapur umum pun akan ditambah dari dapur umum yang telah didirikan sejak gempa pada Minggu (29/7), yakni di Kecamatan Sembalun, Kecamatan Sambelia, dan Kecamatan Bayan.

Tim Kemensos, lanjutnya, juga mendata jumlah korban, bantuan untuk korban luka maupun santunan untuk ahli waris korban meninggal.

Prajurit Marinir, di Pelabuhan Pearl Harbor, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (27/6).Prajurit Marinir, di Pelabuhan Pearl Harbor, Hawaii, Amerika Serikat, Rabu (27/6). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Dikutip dari Antara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku akan memberangkatkan seluruh unsur Satgas Kesehatan TNI dikerahkan pada Senin (6/8) pagi.

Seluruh personel dan perlengkapan diterbangkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dengan menggunakan pesawat angkut C-130 Hercules TNI Angkatan Udara.

Pemberangkatan Satgas Kesehatan TNI itu akan dilepas oleh Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung.

Selain Balatyon Kesehatan-2 Marinir Jakarta, dan Batalyon Kesehatan 1 Divisi Infanteri 1 Kostrad, TNI juga memeberangkatkan kapal rumah sakit KRI dr Soeharso (990), dari Komando Armada II Surabaya.

Disiagakan pula 1 Kompi Batalyon Zeni Tempur 10/Jaladri Palaka (atau Yonzipur 10/2) Kostrad yang bermarkas di Pasuruan, Jawa Timur.

Diketahui, gempa Lombok, NTB, hingga Senin (6/8) pagi, sudah memakan korban meninggal hingga 82 orang. Di samping itu, ada ratusan orang mengalami luka-luka, ribuan rumah dan gedung mengalami kerusakan. Ribuan warga meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke titik aman.

(arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER