Wiranto Sebut Korban Gempa Lombok Trauma, Tak Berani Pulang

Ramadhan Rizki | CNN Indonesia
Selasa, 07 Agu 2018 04:01 WIB
Menko Polhukam Wiranto mengatakan para korban gempa Lombok saat ini masih sangat membutuhkan beragam bantuan, mulai dari air bersih, makanan, hingga medis.
Menko Polhukam Wiranto mengunjungi posko pengungsian korban gempa Lombok. (Dok. Humas Kemenko Polhukam).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keemanan (Menko Polhukam) Wiranto masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat mengalami trauma pasca gempa 7 Skala Richter, Minggu (5/8) sore. Bahkan mereka yang terdampak gempa sampai tak berani pulang ke rumah karena khawatir gempa susulan.

Hal itu ia katakan usai meninjau beberapa lokasi pengungsian dibeberapa titik di Pulau Lombok pada Senin (6/8).

"Dari lapangan kita mendapat laporan bahwa masyarakat kebanyakan tidak berani untuk tinggal dan kembali di rumah, mengapa? Mereka trauma, takut ada gempa susulan," ujar Wiranto berdasarkan keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com pada Senin (6/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Panglima ABRI itu mengatakan bahwa kondisi para korban gempa di Lombok masih memprihatinkan. Sebab, lahan-lahan kosong yang tak digunakan warga disulap menjadi tempat pengungsian.

Tak cuma itu para korban gempa Lombok juga masih membutuhkan beragam bantuan, mulai tenda darurat, air bersih, makanan, hingga tenaga medis.

"Kalau kita lihat di lapangan, hampir semua lapangan diisi oleh tenda-tenda masyarakat yang mengungsi. Mereka butuh makanan, butuh minuman, butuh air bersih," ujar Wiranto.

"Kita lihat di tenda-tenda itu tak cukup, oleh karena itu dikerahkan TNI ada 2 batalion Kostrad sebagai batalion medical, juga dari bhayangkara kesehatan akan dikerahkan, dari TNI AL akan dikirimkan KRI Soeharso," ungkapnya.

Sejauh ini pemerintah sudah mengirim bantuan kepada para korban gempa Lombok, baik berupa bantuan medis, makanan dan air bersih, maupun penanganan listrik yang padam.

Bantuan itu telah disalurkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI/Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), PLN dan pihak-pihak lain yang turut serta dalam mengirim bantuan tersebut.

Tak hanya itu, Wiranto juga mengimbau agar secepatnya pemerintah mendorong dana penanggulangan bencana untuk dipakai secepatnya guna membantu korban gempa yang masih membutuhkan pertolongan.

"Ini tujuannya untuk membantu masyarakat yang mengungsi, maka mengerahkan tenda yang ada, dari BNPB untuk sementara membantu mereka agar tak dialam terbuka," pungkasnya.

Saat kejadian berlangsung, Wiranto diketahui sedang berada di Lombok bertepatan dengan agenda konferensi Indonesia-Australia Ministerial Council on Law and Security di Hotel Lombok Astoria, NTB.

Acara itu mulanya direncanakan digelar selama dua hari untuk membahas masalah keamanan dan terorisme. Kegiatan itu diikuti sembilan negara yang merupakan anggota ASEAN, serta Selandia Baru dan Australia.

Pada saat gempa terjadi, kata Wiranto dirinya dan rombongan delegasi tengah melakukan makan malam di lantai 12 sebuah hotel yang menjadi tempat penyelenggaraan acara tersebut.

Wiranto lantas langsung memutuskan untuk menunda pertemuan multilateral bersama sembilan negara yang seharusnya dilaksanakan hari ini. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER