Kepanikan Bule Terjebak 'Komidi Putar' Gempa Gili Trawangan

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Selasa, 07 Agu 2018 08:20 WIB
Turis asing bergerombol di bandara Lombok, NTB, mencari penerbangan setelah melalui proses evakuasi panjang akibat gempa dari kepulauan Gili, NTB.
Turis asing di Bandara Internasional Lombok, Senin, 6 Agustus. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekumpulan warga asing terduduk di lantai di hampir setiap sudut aula keberangkatan Bandara Internasional Lombok Praya, Senin (7/8) sore. Mereka beristirahat seusai niat berwisatanya batal akibat drama tak terduga.

Mereka adalah rombongan turis asing yang eksodus akibat gempa dengan kekuatan 7 Skala Richter (SR), di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8). Setelah itu, rangkaian gempa susulan terjadi ratusan kali.

Turis yang mengalami syok paling berat adalah mereka yang sempat menghabiskan malam di tiga pulau kecil di NTB; Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Gempa memicu kepanikan akibat simpang siur dugaan soal tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sempat mengungsi ke daerah yang lebih tinggi, para turis kemudian berupaya sesegera mungkin keluar dari pulau-pulau itu, sementara kapal terbatas.

Mereka berhamburan, berdesak-desakan menunggu kapal. Belum lagi selama penantian itu ada beberapa gempa susulan terjadi.

Calum Waddell (45), warga negara Inggris, mengaku sempat menunggu berjam-jam sebelum sukses keluar pulau dan tiba di bandara. Ia mengakui saat gempa itu semua turis panik.

"Rasanya seperti sedang berada di komidi putar, tapi Anda tidak bisa pergi ke mana pun," aku dia.

Turis menyeret barang bawaannya saat dievakuasi dari Gili Trawangan, 6 Agustus.Turis menyeret barang bawaannya saat dievakuasi dari Gili Trawangan, 6 Agustus. (REUTERS/Beawiharta)
Ketika kepanikan melanda seluruh pulau, Waddell melihat warga lokal sudah pergi lebih dahulu. Ia sekeluarga mengaku kebingungan mencari bantuan. Hampir semua toko sudah tutup, sementara mereka merasa lapar dan haus.

"Kami berusaha meninggalkan pulau sejak [Senin, 6/8] pukul 08.00 WITA," imbuhnya.

Waddell kini terdampar di bandara dan belum punya tujuan penerbangan. Ia hanya ingin memangkas waktu liburannya lebih cepat di Lombok.

"Entahlah, mungkin saya akan ke Singapura. Yang pasti sebisa mungkin saya harus meninggalkan tempat ini sesegera mungkin. Apalagi saya membawa anak-anak juga," jelasnya.

Senada, Jeanne (36), turis asal Prancis, mengaku sampai harus mengakhiri liburannya sepekan lebih cepat dari yang direncanakan.

Ia, yang datang ke lombok bersama sejumlah kawannya, mengaku mengalami kepanikan serupa. Berbeda dengan Wndell, Jeanne baru bisa diangkut dari Gili Trawangan dan tiba di bandara pada Senin (6/8) sore.

Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8).Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
"Kami panik dan bertekad keluar dari sana secepat mungkin," cetusnya.

Lukman, anggota TNI yang diperbantukan di Bandara Lombok Praya, menyebut tumpukan turis di bandara ini terjadi sejak Senin (6/8) subuh.

Meski masih terlihat padat, menurut Lukman, jumlah turis yang mengantre ingin meninggalkan Lombok berangsur berkurang.

"Jumlahnya memang tidak normal seperti hari-hari biasanya terutama pada subuh tadi," kata Lukman.

Hingga Senin (6/8) pukul 17.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya telah mengevakuasi 2.700 orang, baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA), dari Gili Trawangan, Gili Air serta, dan Gili Meno Lombok.

"Tim SAR mengerahkan sembilan kapal. Diperkirakan evaluasi terjadi cepat karena personel dan kapal sudah memadai. Dan laut sudah pasang. Jadi kapal bisa bersandar," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8).

Wisatawan luar negeri di Bandara Internasional Lombok, NTB, 6 Agustus.Wisatawan luar negeri di Bandara Internasional Lombok, NTB, 6 Agustus. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Mereka yang dievakuasi itu dibawa ke Pelabuhan Bangsal di Pamenang, Kabupaten Lombok Utara.

Setibanya di Bangsal, kata Sutopo, sebagian besar wisaatawan langsung menuju bandar internasional Lombok yang berada di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

(arh/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER