Ribuan Santri Salat Gaib Untuk Korban Gempa NTB

dik & CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 07 Agu 2018 07:44 WIB
Santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Probolinggo, Jawa Timur, melaksanakan salat gaib dan tahlil untuk mendoakan para korban gempa bumi di Lombok, NTB.
Ilustrasi salat gaib. (ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, melaksanakan salat gaib dan tahlil untuk mendoakan para korban gempa bumi di Lombok, NTB.

Shalat gaib dan tahlil dilakukan usai shalat zuhur berjamaah di masjid jamik pesantren tersebut.

"Kami doakan para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Ustad Mustamir Shodiq, Imam salat gaib, Senin (6/8/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya mendoakan para korban, lewat tahlil bersama, para santri berharap bencana serupa tak terjadi lagi di Indonesia, terutama di Probolinggo. "Semoga dijauhkan dari bencana," tukasnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Hadi Zainal Abidin mengatakan, selain mendoakan para korban, salat gaib dan tahlil juga sebagai pembelajaran bagi santri bahwa itu merupakan bentuk rasa kemanusiaan.

"Kami ajari agar sensitif dengan musibah sehingga bila sudah keluar dari pondok, bisa mengajak lingkungannya peduli, saling mendoakan pada saudara-saudara kita khususnya di Lombok," ujar Hadi, yang juga Walikota Probolinggo terpilih itu.



Terpisah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas, membuka posko peduli korban gempa NTB, untuk memfasilitasi masyarakat yang akan menyalurkan bantuan kepada para korban.

Posko tersebut didirikan sejak, Selasa (31/7), di halaman Balai Kota Surabaya.

"Sejak didirikan sampai sekarang, ada sekitar Rp 617 juta [bantuan] yang sudah terkumpul, itu terbagi menjadi dua. Yang dari sekolah ada sekitar Rp 407 juta, yang dari OPD [Organisasi Perangkat Daerah] dan masyarakat sekitar Rp 211 juta," tutur Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto, Senin (6/8).

Eddy menuturkan, bantuan tersebut fokus penyalurannya akan dibagi menjadi dua. Yang pertama bantuan yang berasal dari sekolah SD-SMP di Surabaya, akan fokus disumbangkan untuk perbaikan bangunan atau gedung rusak.

Sementara itu, bantuan yang berasal dari OPD dan masyarakat, akan disalurkan untuk keperluan korban yang ada disana.

Diketahui bencana gempa bumi mengguncang Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/8/2018). Jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pun terus bertambah.

Warga mengangkat sepeda motornya dari reruntuhan rumah pascagempa di Desa Wadon, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8). Warga mengangkat sepeda motornya dari reruntuhan rumah pascagempa di Desa Wadon, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 98 orang korban tewas, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak dan ribuan orang mengungsi. Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akan terus bertambah.

(arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER