Jakarta, CNN Indonesia -- Inspektorat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan telah memeriksa 85 sekolah terkait kasus dugaan korupsi proyek rehabilitasi 119 sekolah di ibu kota.
"85 yang kita sampel, masih jalan, kita pendalaman nih sekarang, jadi dari mulai proses perencanaannya seperti apa, penganggarannya seperti apa," tutur Inspektur DKI Jakarta Michael Rolandi di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/8).
Michael menyampaikan pihaknya juga dimungkinkan untuk memeriksa seluruh sekolah yang masuk dalam proyek rehabilitasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau misalnya perlu sampai 119 (sekolah) untuk menghitungnya kita akan lakukan," ujarnya.
Michael mengakui pihaknya menemukan kerugian dalam proyek rehabilitasi 119 sekolah.
Ia pun menyebut akan melibatkan ahli bila dibutuhkan untuk rangka pendalaman kasus tersebut.
"Dari penelitian awal, iya ada (kerugian), ada perbedaan antara yang dibawa berita acara dengan terpasang," ucap Michael.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan Pemprov DKI akan menuntaskan kasus korupsi tersebut.
"Kita usut tuntas, kupas, kalau misalnya ada KPK, polisi, silakan kita akan kerja sama sesuai ketentuan," kata Sandi di Klender, Jakarta Timur, Selasa (7/8).
Selain itu, kata Sandi pihaknya akan memberikan penegasan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI untuk mengedepankan tranparansi dalam penggunaan anggaran.
"Kita ke depankan transparansi pemerintahan yang bersih, berintegritas dan bebas korupsi," ujarnya.
Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan korupsi proyek rehabilitasi 119 sekolah di DKI Jakarta. Penyelidikan tersebut bermula dari temuan Inspektorat DKI Jakarta terkait anggaran rehabilitasi 119 sekolah yang tidak sesuai.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan mengatakan temuan dari Inspektorat DKI Jakarta itu terjadi pada tahun 2017.
Komisi Pemberantasan Korupsi ikut menyelidiki dugaan korupsi proyek tersebut. Tim Koordinasi dan Supervisi (Korsup) KPK juga telah menjalin komunikasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
"Jadi mereka melihat kita sedang menangani ini (dugaan korupsi rehabilitasi sekolah). Mereka memberikan asistensi. Jumat kalau enggak salah mereka hadir," ujar Adi di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/7).
(wis)