Jakarta, CNN Indonesia -- Sejarawan JJ Rizal mengaku kaget saat namanya masuk dalam Tim Pertimbangan Pemanfaatan Monas bentukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sejarawan yang sering cekcok dengan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok itu merasa tak pernah menerima surat penunjukan sebagai anggota Tim Pertimbangan Monas.
"Bahkan saya tidak pernah diajak bicara soal pembentukan dewan itu dan apa tujuannya. Sebab itu bingung kalau ujug-ujug nama saya ada di dalamnya," ucap Rizal kepada
CNNIndonesia.com via pesan singkat, Rabu (8/8).
 Gubernur DKI Anies Baswedan membentuk Tim Pertimbangan Pemanfaatan Monas. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati) |
Rizal menyebut memang sempat dapat undangan untuk menghadiri sebuah pertemuan di Monas. Ia diundang hadir ke sebuah acara gerak jalan yang digelar sebuah merek makanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia menolak hadir karena merasa acara tersebut tidak jelas. Rizal menganggap undangan itu salah alamat.
Lepas dari itu, Rizal menilai keputusan Anies tidak tepat melakukan pembentukan tim yang digaji Rp461 juta itu.
"Gubernur Jakarta cukup buat FGD dengan memanggil TACB (Tim Ahli Cagar Budaya) atau jika dirasa kurang atau tidak bisa dipercaya, tim itu bisa ditambah beberapa pakar dari luar untuk meminta pendapatnya apakah sejatinya tujuan Monas didirikan," lanjut Rizal.
Anies telah membentuk Tim Pertimbangan Monas lewat Keputusan Gubernur Nomor 276 Tahun 2018 tentang Tim Pertimbangan Penyelenggaraan Kegiatan/Acara di Kawasan Monumen Nasional.
Tim bertugas untuk menyeleksi kegiatan yang boleh dan tidak boleh digelar di Monas.
Namun pembentukan tim baru diketahui publik usai Pemprov DKI mengusulkan anggaran gaji pada rapat APBD-P 2018 dengan DPRD, Selasa (7/8). Anggaran Rp461 juta disiapkan untuk tiga belas anggota tim selama delapan bulan.
(gil)