Demokrat Sepakat Usung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019

Feri Agus | CNN Indonesia
Jumat, 10 Agu 2018 10:55 WIB
Di rumah Prabowo Subianto, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan partainya tetap mendukung Prabowo-Sandiaga sebagai capres-cawapres di Pilpres 2019.
Demokrat menyatakan tetap mendukung Prabowo sebagai capres di Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat resmi mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Demokrat bakal ikut mengantar Prabowo-Sandiaga untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Sejak awal sudah kami katakan bahwa Partai Demokrat mengusung dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden," kata Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan, di rumah Prabowo, Jakarta, Jumat (10/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan hari ini kami buktikan itu, tentang siapapun wakilnya, sekarang Pak Sandi itu kewenangan calon presiden. Dan karena itu kami terima," ujarnya melanjutkan.

Demokrat Sepakat Usung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan. (CNN Indonesia/Mesha Mediani)
Hinca mengatakan sebelum mendaftar ke KPU, Prabowo dan rombongan akan bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di rumah mantan Presiden RI itu di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta.

"Sebelum ke KPU, nanti teman-teman dari sini Pak Prabowo dan kawan-kawan akan bertemu Pak SBY di Kuningan," tuturnya.

Menurut Hinca, setelah dari rumah SBY, rombongan Prabowo langsung menuju ke Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, untuk salat Jumat. Hinca menyebut Prabowo-Sandiaga langsung menuju KPU usai salat Jumat di masjid tersebut.

Hubungan Demokrat dan Gerindra sempat memanas pada detik-detik terakhir deklarasi Prabowo-Sandi.

Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief bahkan menyebut Prabowo sebagai Jenderal Kardus. Andi mengatakan Prabowo mengkhianati komitmen koalisi dengan cara memilih Sandi sebagai cawapres.

Kata Andi pilihan itu tak sesuai etika politik karena Sandi sama-sama berasal dari Gerindra. 

Wakil Ketua Umum Royu Suryo menyatakan partainya trauma dengan keputusan Prabowo memilih Sandi sebagai cawapres. Tetapi Demokrat, kata Roy, tetap akan menatap ke depan menghadapi Pilpres 2019.

Upaya lobi dari Gerindra untuk merangkul Demokrat pun tetap dilakukan. Prabowo, hanya sehari setelah diejek sebagai Jenderal Kardus, langsung mendatangi kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Namun pertemuan itu tak menghasilkan kesepakatan bersama yang biasanya diumumkan kepada wartawan.

Prabowo kembali menemui SBY beberapa jam sebelum mengumumkan Sandi sebagai capres.  (kid/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER