ANALISIS

Gaya 'Jenderal' Prabowo dan Cara Sandi 'Merakyat' saat ke KPU

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Agu 2018 16:05 WIB
Prabowo Subianto menggunakan mobil saat mendaftar ke KPU, sementara Sandiaga Uno memilih berjalan kaki. Gaya dan cara keduanya itu dinilai sarat makna.
Bakal pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia -- Perjalanan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (10/8) kemarin, untuk mendaftar sebagai bakal capres-cawapres di Pilpres 2019 terlihat berbeda. Prabowo menggunakan mobil, sedangkan Sandiaga berjalan kaki.

Saat itu perjalanan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut diiringi marching band. Prabowo, yang duduk di dalam mobil, didampingi pasukan musisi berpakaian rapi dan irama menghentak sejak meninggalkan Masjid Agung Sunda Kelapa.

Ketika lokasi kantor KPU semakin dekat, Prabowo mendapati relawan dan simpatisan yang begitu banyak. Jalanan sekitar kantor KPU begitu padat oleh massa. Mobil Prabowo tidak leluasa bergerak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo lantas beranjak dari duduknya. Dia memanfaatkan atap mobilnya yang dapat dibuka. Prabowo, yang mengenakan kacamata hitam, lalu nampak berada di atas mobil. Berkali-kali dia lambaikan tangan kepada massa yang ingin mendampinginya daftar capres ke KPU.

Sementara itu, Sandiaga tidak nampak bersama Prabowo. Sementara Prabowo berada di atas mobil, Sandiaga justru berjalan kaki dari Masjid Agung Sunda Kelapa. Padahal, tujuan mereka sama, yakni kantor KPU dan mendaftar sebagai bakal pasangan calon di Pilpres 2019.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai tampaknya Prabowo dan Sandiaga sudah mengatur skenario tersebut. Melihat kondisi perjalanan mereka ke KPU, sepertinya ada hal yang ingin disampaikan kepada publik.

"Sepertinya sudah membagi peran masing-masing," ujar Adi saat dihubungi Sabtu (11/8).
Gaya 'Jenderal' Prabowo dan Cara Sandi 'Merakyat' saat ke KPUPrabowo Subianto saat pendaftaran sebagai bakal capres di KPU. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Adi mengatakan bahwa Prabowo ingin menunjukkan kepada publik bahwa dirinya adalah mantan Jenderal atau perwira tinggi dalam ketentaraan. Diketahui, Prabowo memang pensiunan TNI berpangkat Letnan Jenderal. Jabatan terakhir yang diemban adalah Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

"Itu fatsun dan kebiasaan elit militer yang menyapa prajuritnya dengan mobil jip terbuka," kata Adi.

"Prabowo ingin menegaskan bahwa dirinya adalah bekas jenderal yang gagah perkasa meski usianya sudah tua. Pesan itu nyata sekali," lanjutnya.

Meski begitu, Adi menilai dugaannya bisa saja salah. Mungkin, katanya, Prabowo tidak bermaksud menunjukkan dirinya adalah elite militer kepada publik. Ada kemungkinan Prabowo bersikap layaknya jenderal karena belum bisa atau belum rela meninggalkan budaya-budaya militer meski kini sudah menjadi politisi sipil.

"Ini kelihatan sekali Prabowo masih setengah militer, setengah sipil," kata Adi.

Mengenai Sandiaga yang berjalan kaki dan tidak bersama Prabowo di atas mobil, Adi melihat langkah itu ditempuh untuk menghilangkan jarak dengan masyarakat. Sandiaga, kata Adi, ingin menunjukkan kepada publik bahwa dirinya adalah calon pemimpin yang rela berada di bawah bersama masyarakat.

"Dia menyalami pendukungnya satu persatu. Dia ingin mempraktikkan model pemimpin sipil yang merakyat," kata Adi.
Gaya 'Jenderal' Prabowo dan Cara Sandi 'Merakyat' saat ke KPUSandiaga Uno saat berjalan kaki menuju ke KPU untuk mendaftar sebagai bakal cawapres di KPU. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Dengan demikian, Adi menyimpulkan bahwa Prabowo-Sandiaga ingin menunjukkan bahwa mereka adalah kombinasi calon pemimpin yang gagah dan calon pemimpin yang merakyat.

Menurut Adi, sebetulnya akan jauh lebih baik jika Prabowo juga berjalan kaki bersama Sandiaga. Publik akan melihat bahwa Prabowo-Sandiaga tidak ingin berjarak dengan masyarakat jika sudah menjadi pemimpin di kemudian hari.

Dengan begitu, publik pun akan melihat bahwa Prabowo sudah bukan lagi militer, melainkan sipil seperti masyarakat pada umumnya.

Meski begitu, Adi melihat ada faktor dari diri Prabowo dari perjalanan menuju KPU itu, yakni seseorang yang ingin menghegemoni atau selalu ingin menjadi pusat perhatian meski memiliki pendamping. Adi menganggap Prabowo memang memiliki sifat seperti itu.

"Prabowo ingin terus menjadi satu-satunya sorotan yang terus menarik perhatian orang," kata Adi.

Jika dugaan Adi tersebut tepat, mungkin Prabowo telah meraih apa yang direncanakannya. Karena jika melihat suasana di KPU kemarin, massa memang lebih antusias mengelilingi Prabowo daripada mengantar Sandiaga berjalan kaki. (osc/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER