PBNU Akan Gelar Pleno Bahas Jabatan Rais Aam Ma'ruf Amin

CTR | CNN Indonesia
Minggu, 12 Agu 2018 15:33 WIB
Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat ini adalah Rais Aam Nahdlatul Ulama. Ma'ruf juga diketahui menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia.
PBNU akan menggelar pleno untuk membahas status jabatan Rais Aam Ma'ruf Amin. (CNN Indonesia/Joko Panji Sasongko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal menggelar rapat pleno yang membahas status Ma'ruf Amin sebagai Ketua Rais Aam di PBNU. Hal ini dilakukan menyusul status Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.

"Iya, nanti akan ada rapat pleno untuk memutuskan status itu. Tapi ini kan masih lama prosesnya," kata Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini kepada CNNIndonesia.com, Minggu (10/8).

Helmy mengatakan pleno bakal dilakukan setelah ada penetapan Ma'ruf Amin menjadi cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk saat ini tugas-tugas Rais Aam akan digantikan oleh Rais Aam NU Miftahul Akhyar.

"Di Rais Aam itu ada yang namanya Wakil Rais Aam Kiai Miftahul Akhyar. Untuk sementara beliau yang menggantikan," kata Helmy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PBNU, kata Helmy, sedianya Ma'ruf bisa memilih satu posisi saja, apakah sebagai Rais Aam atau sebagai cawapres. Namun semua diserahkan ke Ma'ruf.

"Harusnya bisa memilih satu di antara itu ya. Di AD/ART menyebutkan itu. Tapi ya terserah kiai nantinya itu," ujar dia.

Ma'ruf Amin dipilih Jokowi untuk mendampinginya di Pilpres. Hari ini keduanya menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto.

Helmy yakin Ma'ruf bisa menjalani tes tersebut dengan baik meski usianya sudah 75 tahun.

"Saya kira bisa melewati ya dan sehat. Wong almarhum Gus Dur saja dulu sanggup," katanya.

KPU akan menetapkan dan mengumuman capres/cawapres pada 20 September 2018. Selanjutnya akan digelar pengambilan nomor urut pasangan calon sehari kemudian.
(sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER