Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi mengatakan calon wakil presiden
Sandiaga Uno sebagai sosok yang dipaksakan sebagai santri. Dia menyebut pasangan capres
Prabowo Subianto itu sebagai 'santri poles'.
Arwani pun mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam menilik latar belakang capres dan cawapres pemilu 2019.
"Hati-hati milenials, jangan asal pilih. Hendaknya bijaksana melihat santri yang benar santri, bukan 'santri poles' atau disantri-santriin," kata Arwani di kawasan Menteng Jakarta, Minggu (12/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, Arwani menyindir Sandiaga yang kerap disebut-sebut sebagai Santri Milenials. Padahal menurutnya, Sandiaga sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan santri.
"Sosok Sandi dipaksa menjadi santri. Kalau Pak Prabowo dan Sandi enggak masuk level itu ya," kata Arwani.
Selain menyindir soal santri, dia juga mengatakan saat ini banyak ulama yang muncul ke permukaan dan akan membingungkan generasi milenial.
"Ulama juga banyak, klaim-klaim sepihak juga banyak. Ini bagian yang kita khawatirkan yakni soal milenial dan soal agama," katanya.
 Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) menyebut Sandiaga sebagai santri milenial saat deklarasi capres-sawapres. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Arwani pun menjelaskan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah pasangan yang dianggap beraliran santri. Ia yakin pasangan ini bisa memenangkan pilpres dengan formasi nasionalis-santri yang sebenarnya.
"Artinya, tidak perlu diragukan lagi sosoknya. Milenial juga tidak perlu bingung," katanya.
Pada saat deklarasi Prabowo-Sandi, Presiden PKS Sohibul Iman menyebut Sandiaga sebagai santri milenial. Sohibul menyebut Sandiaga mengalami proses spritual di alam modern.
"Kalau pakai bahasa sekarang santri milenial lah," kata Sohibul.
"Saya bisa mengatakan saudara Sandi merupakan sosok santri di era post Islamisme," tambahnya.
Sementara Sandiaga tidak pernah mengecap pendidikan Santri. Sandiaga menempuh sekolah dasar di Perkumpulan Sekolah Kristen Djakarta (PSKD) Bulungan. Dilanjutkan SMP Negeri 12 Jakarta, dan SMA Pangudi Luhur Jakarta. Setelah itu, Sandiaga menempuh perguruan tinggi di Amerika Serikat.
(pmg)