Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Garuda menyatakan tak akan memberikan dukungan kepada bakal calon presiden dan wakil presiden, baik pasangan
Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Sekretaris Jenderal Partai Garuda Abdullah Mansyuri khawatir partainya hanya diperalat untuk mendulang suara pada pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Sama sekali tidak [memberikan keuntungan bila mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden]. Justru kita diperalat," ujar Mansyuri saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Senin (13/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana enggan membeberkan alasan partainya abstain dalam Pilpres 2019.
CNNIndonesia.com sudah berupaya meminta penjelasan rinci, namun Ridha belum mau membeberkan.
Garuda merupakan salah satu pertai baru yang ikut dalam Pemilu 2019, namun, berbeda dengan partai baru lainnya yang turut mengambil sikap dukungan pada pilpres 2019. Perindo dan PSI berada di kubu Presiden petahana Jokowi-Ma'ruf Amin. Sementara itu, Partai Berkarya berada di kubu rival yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga sendiri telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat (10/8). Jokowi-Ma'ruf diusung enam partai parlemen yakni PDIP, NasDem, Golkar, PKB, Hanura, dan PPP. Pun didukung tiga partai nonparlemen yakni PKPI, Perindo, dan PSI.
Sementara itu, Prabowo Sandiaga diusung empat partai parlemen yakni Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan satu parpol nonparlemen yakni Partai Berkarya.
(kid)