Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Umum Muhammadiyah
Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii) berpendapat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merupakan sosok politikus yang sesungguhnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Saya sudah bilang ke Muhaimin tadi
you're the real politician, saya katakan begitu," kata Buya Syafii di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (13/8).
Buya Syafii dan Cak Imin sama-sama menghadiri pengambilan sumpah jabatan Enny Nurbaningsih menjadi Hakim Konstitusi oleh Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai acara resmi, seluruh tamu memang bisa bertemu dan berdialog di dalam Istana Merdeka. Pernyataan itu disampaikan Syafii menyikapi manuver PKB di balik terpilihnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi di Pilpres 2019.
Padahal, nama Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjadi calon kuat bahkan hingga detik-detik terakhir. Mahfud bahkan sudah menyiapkan baju dan hadir di sebuah restoran tak jauh dari lokasi pengumuman.
 Buya Syafii sindir manuver Cak Imin di pilpres 2019. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Beberapa hari sebelum pengumuman, PKB kerap mendorong Jokowi memilih cawapres dari kalangan PBNU. Sementara itu, PBNU menyatakan Mahfud bukan kalangan Nadhlatul Ulama.
Cak Imin bahkan sehari sebelum pengumuman bertemu dengan Ma'ruf Amin, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, dan sejumlah kiai di Kantor PBNU.
Hingga akhirnya, Kamis 9 Agustus, Jokowi menyatakan atas pertimbangan dan persetujuan seluruh partai pendukung memilih Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin sebagai cawapres.
Melihat perkembangan hal itu, Buya Syafii kembali menegaskan Cak Imin merepresentasikan seorang politikus sejati. Ia pun tak menampik penegasan itu sebagai sindirian.
"Ya iyalah. Apapun namanya. Saya kenal baik dengan dia. Dia
real politician," tutur Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.
(dal/sur)