Polisi Kesulitan Usut Sidik Jari Pelaku Bom di Rumah Mardani

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Selasa, 14 Agu 2018 01:58 WIB
Polisi mengaku butuh usaha ekstra untuk menyelidiki sidik jari di pecahan botol bom molotov di rumah politisi PKS, Mardani Ali Sera.
Nom molotov yang digunakan pelaku di rumah Mardani Ali Sera. (Foto: Mardani Ali Sera)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Polisi Indarto mengaku penyelidikan kasus pelemparan bom molotov di rumah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera masih belum menunjukkan titik terang.

Dikatakan dia bahwa penyidik kesulitan mengangkat sidik jari pelaku di botol kaca yang dilempar pelaku ke rumah Mardani. Apalagi, botol itu sudah dipegang banyak orang.

"Bahan dari kaca, kaca itu kalau terkena cuaca mudah hilang. Dari botolnya juga sudah dipegang banyak tangan. Termasuk oleh keluarga yang pagi dia keluar kemudian melihat pecahan botol. Kemudian satpam juga diambil," kata Indarto saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Senin (13/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, pihaknya memastikan sidik jari pelaku ada di botol tersebut. Hanya saja, perlu usaha lebih untuk mengidentifikasinya.

"Ada kendala teknis untuk angkat itunya. Tapi masih diusahakan lagi. Pasti (ada). Tapi tinggal kemampuan kita mengangkat itu," lanjutnya.

Sementara itu, penyelidikan melalui kamera pengawas atau CCTV belum memberikan petunjuk signifikan. Polisi juga belum berencana kembali memanggil korban.

Rumah Mardani di Jalan KH. Ahmad Madani, Nomor 99, RT 9, RW 9, Jati Makmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, pada Kamis (19/7) dini hari dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal.

Hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa pelaku aksi teror bom itu diduga berjumlah dua orang.

Saat kejadian itu, ada empat orang keluarga Mardani yang sedang di rumah. Mardani sendiri sedang lawatan ke luar kota beberapa hari sebelum kejadian.

Kejadian itu tak menimbulkan korban ataupun kerusakan berarti di rumah Mardani.

Mardani sendiri selama ini dikenal sebagai inisiator gerakan #2019GantiPresiden. Gerakan ini menginginkan ada perubahan kepemimpinan nasional di Pilpres 2019. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER