Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir menyatakan kondisi jaringan listrik di Lombok telah pulih sekitar 75 persen pasca
gempa Minggu (19/8) kemarin. Menurut Sofyan, pihak PLN telah bersiaga di Lombok sejak gempa awal pada 29 Juli lalu.
"Sudah 75 persen pulih. Kami sudah di sana sejak gempa kembali dan secepat mungkin beri bantuan pangan dan kelistrikan," ujar Sofyan saat ditemui di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (20/8).
Sementara itu, Direktur Regional Bisnis PLN Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Djoko R Abumanan mengatakan pemulihan jaringan listrik di sejumlah wilayah di Lombok dilakukan secara bertahap. Ia mencatat ada sekitar delapan gardu induk berkekuatan 150 KV yang sudah masuk di beberapa titik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak di masyarakat yang penting kami amankan jaringan listriknya dulu. Sistem di Bima, Lombok dan Sumbawa berangsur pulih," kata Djoko.
Ia mengakui guncangan gempa yang berulang kali membuat PLN terkendala menyalurkan jaringan listrik. Bahkan pada gempa yang terjadi kemarin, semua sistem jaringan di Lombok padam hingga menimbulkan kebakaran di salah satu kampung.
Djoko mengatakan PLN setempat telah berupaya memperbaiki jaringan listrik, salah satunya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkekuatan 3x15 MV yang terletak di daerah Jeranjang, Lombok, pagi tadi. Namun, menurutnya, butuh waktu sekitar delapan jam untuk memulihkan jaringan jika menggunakan pembangkit listrik tersebut.
"Itu butuh waktu delapan jam, dicek, bakar batu bara lagi, kemungkinan sore nanti baru masuk," katanya.
Gempa sebelumnya kembali terjadi dengan kekuatan 6,9 skala richter pada Minggu (19/8) malam. Akibatnya guncangan keras terjadi di Lombok Timur dan Utara dengan intensitas VI-VII MMI (kuat). Beberapa jalan pun mengalami rusak dan longsor.
(ayp)