Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap pemberian posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta sebagai imbal balik dukungan terhadap calon wakil presiden Sandiaga Uno merupakan hal yang wajar.
"Karena memang untuk pilpres, koalisi antara PKS dan Gerindra mendukung Pak Prabowo sebagai capres dan Pak Sandi yang juga dari Gerindra sebagai cawapres. Tentu kalau ada posisi lain, pasti Gerindra akan memberi kesempatan juga pada PKS," ucap Ketua Komisi Kebijakan Publik Majelis Pertimbangan Wilayah DKI PKS Ahmad Yani, saat dihubungi, Kamis (23/8).
Ia mengakui PKS meminta Gerindra untuk memberikan jatah dua calon wakil gubernur DKI pengganti Sandiaga Uno. Artinya Gerindra tak memiliki kesempatan mengajukan nama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Yani belum bisa mengonfirmasi terkait tudingan Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra Muhammad Taufik.
Taufik sebelumnya mengatakan PKS memaksanya menandatangani surat kesepakatan. Isinya adalah dua nama dari PKS sebagai calon wakil gubernur. Surat kesepakatan itu disebut sebagai pengganti setelah PKS gagal dapat jabatan cawapres.
"Saya kira ini masalah sangat penting ya, harus dibicarakan dengan petinggi partai," lanjut dia.
Sebelumnya, Sandiaga Uno memutuskan maju Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto. Akibatnya, jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta kosong.
Posisi itu menjadi perdebatan antara Gerindra dan PKS sebagai partai pengusung. Gerindra bersikukuh memajukan nama Muhammad Taufik, sedangkan PKS kemungkinan besar mendukung kadernya, Mardani Ali Sera.
(osc/arh)