Idrus Kena Kasus, Golkar Klaim Solid Dukung Jokowi di Pilpres

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Agu 2018 01:15 WIB
Usai Idrus terjerat kasus di KPK, Ketum Golkar Airlangga Hartarto menepis suara yang menyatakan suara partainya tak utuh mendukung Jokowi di pilpres 2019.
Usai Idrus Marham terjerat kasus di KPK, Ketum Golkar Airlangga Hartarto menepis suara yang menyatakan suara partainya tak utuh mendukung Jokowi di pilpres 2019. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan dukungan partainya kepada Joko Widodo di pilpres 2019 tidak akan berubah, meski salah satu kadernya yaitu Idrus Marham tersandung kasus dugaan korupsi PLTU Riau-I.

Hal itu sekaligus menepis suara yang menyatakan suara Golkar tidak utuh mendukung bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Posisi Golkar solid untuk mendukung Pak Presiden. Karena itu sudah keputusan munaslub dan rapimnas," kata Airlangga di Kantor DPP Golkar, Jumat (24/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Airlangga mengatakan Golkar tidak khawatir kasus yang menjerat Idrus bakal berdampak pada elektabilitas partai maupun Jokowi. Sebab, Golkar masih menunggu status resmi Idrus dari KPK.

Terkait pemilu, Golkar bakal menggelar rapat pleno Senin (27/8) pekan depan. Airlangga mengatakan Golkar tetap menargetkan 18 persen suara atau setara 110 kursi pada pemilu legislatif 2019.

"Rapat pleno DPP Senin besok untuk membentuk tim pemenangan pemilu Partai Golkar," katanya.

Terkait posisi Sekretaris Fraksi Partai Golkar yang ditinggalkan Agus Gumiwang Kartasasmita karena menggantikan Idrus sebagai Menteri Sosial, menurutnya hal itu juga akan dibicarakan pada rapat mendatang.


Idrus Marham telah menyatakan mundur sebagai Menteri Sosial dan pengurus Partai Golkar. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban dirinya agar bisa berkonsentrasi menghadapi kasus hukumnya.

Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Golkar Mahyudin sebelumnya membeberkan kondisi internal partainya yang mengalami perpecahan akibat perbedaan pendapat soal dukungan bagi calon presiden yang akan diusung di pilpres 2019.

Hal itu ia katakan sekaligus mengamini pernyataan anggota Dewan Pembina Golkar Fadel Muhammad yang mengatakan kader Golkar tak solid mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

(pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER