Jakarta, CNN Indonesia -- Mubalig kondang Yusuf Mansyur mengaku masih berada di jalan tengah dalam konteks Pilpres 2019. Meski baru mengunjungi kediaman Ma'ruf Amin, Yusuf memastikan dirinya masih netral.
"Kalau politiknya kan saya masih di jalan tengah. Saya
ngademin kanan, saya
ngademin kiri, bagaimana saya mengajarkan agar tidak saling bermusuhan, tidak saling membenci, tidak saling menghina, dan saling merangkul," kata Yusuf lewat pesan suara, Kamis (29/8).
Yusuf sebelumnya bertandang ke kediaman Ma'ruf di Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, sekitar pukul 14.00 WIB. Ia menekankan topik yang mereka bahas hanya soal ekonomi keumatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf juga mengatakan keberadaannya di rumah Ma'ruf untuk melaporkan program keumatan yang sudah dijalani bersama dalam beberapa tahun terakhir.
Seraya bersilaturahmi setelah terakhir bertemu saat naik haji di Mekkah, ia menginformasikan perkembangan program ekonomi digital yang ia gawangi kepada Ma'ruf.
"Di dalam kami enggak bicara apa-apa selain meneruskan program-program lama. Program-program lama kita kan ada program keumatan, program kebangsaan. Saya diamanahkan dari dulu, dari 3-4 tahun lalu," ucapnya.
Bos PayTren itu juga mengklarifikasi kabar bahwa ia mendekat ke kubu Joko Widodo-Ma'ruf sebagai anggota tim sukses. Ia mengklaim ucapan sebelumnya yang ditangkap wartawan, bahwa dia membahas timses di rumah Ma'ruf, sebagai gurauan belaka.
"Saya kan orangnya suka bercanda. Lalu saya bilang, kan ditanya ada urusan apa nih kemari, bercanda saya bilang bahas timses sambil ketawa ngakak. Enggak ngerti ternyata itu jadi berita," imbuh Yusuf.
Kendati demikian, Yusuf masih belum bersikap jelas mengenai pilihan politiknya di Pilpres 2019. Ia tidak bisa memastikan kenetralannya saat ini dapat bertahan lama atau tidak.
"Insyaallah, pengennya begitu. Tapi ya masa depan siapa yang tahu," kata Yusuf.
(osc/sur)